Dark/Light Mode

Harga BBM Naik, Wapres Jelaskan Dalam Bahasa Kiai

Kamis, 8 September 2022 11:09 WIB
Wapres KH Ma`ruf Amin (Foto: Dok. Setwapres)
Wapres KH Ma`ruf Amin (Foto: Dok. Setwapres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menjelaskan, kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM semata-mata untuk mengalihkan subsidi agar benar-benar dinikmati masyarakat yang berhak menerimanya. Tidak lagi dinikmati kalangan mampu.

“Yang selama ini terjadi itu tidak tepat sasaran. Karena itu, dilakukan penataan ulang supaya yang menerima itu benar-benar yang menerima. Kalau bahasa kiainya, ya’ta’u kullidzi haqqin haqqahu, memberikan hak kepada orang yang berhak,” terang Wapres, saat memberikan keterangan pers usai menyaksikan Pengukuhan Pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dan Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Selatan (Sumsel) di Bank Sumsel Babel (BSB) Palembang, Sumsel, Rabu (7/9), seperti dikutip wapres.go.id.

Wapres melanjutkan, bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak atas kebijakan ini, Pemerintah tetap memberikan kompensasi berupa bantuan sosial (bansos) BBM. “Karena (subsidi) diambil, (maka) bansos BBM yang kita berikan. Jadi, kita mulai lakukan penataan-penataan,” tegas Wapres.

Baca juga : Awas, Demo Tolak Harga BBM Naikkan Level PPKM

Wapres paham, setelah kenaikan harga BBM, akan diikuti dengan kenaikan harga-harga lain. “Sebenarnya bukan kenaikan, tapi penyesuaian. Normalisasi harga pada harga keekonomian,” imbuhnya.

Sebenarnya, lanjut Wapres, perlunya penyesuaian harga BBM semata-mata sebagai dampak penarikan subsidi, tetapi juga dipengaruhi situasi global.

“Sebab dampak itu tentu ada, dan itu juga dampak global. Akibat dari situasi global, kemudian krisis energi, ini berdampak di seluruh dunia bukan hanya Indonesia,” terangnya.

Baca juga : Polres Malang Berikan Bantuan Sembako Kepada Sopir Angkot

Wapres yakin, penyesuaian harga BBM ini tidak terlalu berpengaruh pada upaya Pemerintah memberantas kemiskinan ekstrem di Tanah Air. Wapres menjelaskan, Pemerintah terus berusaha agar kemiskinan ekstrem tidak naik, salah satunya dengan terus menyalurkan bansos.

“Karena kita sudah memberi bantalannya melalui bansos ini, kita harapkan tidak terlalu berpengaruh. Tapi akan terus kita amati. Pemerintah akan terus memantau akibat-akibat dari itu dan terus untuk menjaga. Karena pemerintah kan sudah punya target kemiskinan ekstrem 2024 nol persen,” urainya.

Mengenai adanya demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, Wapres menegaskan, Pemerintah mempersilakan masyarakat menyampaikan aspirasi sesuai ketentuan yang berlaku. Wapres hanya berpesan, yang unjuk rasa tidak melakukan tindakan anarkis.

Baca juga : Malaysia Kini Tak Wajibkan Pemakaian Masker Di Dalam Ruangan

“Kita harapkan tidak anarkis, tidak menimbulkan kekacauan, tidak menimbulkan kegaduhan. Ya disampaikan secara wajar saja apa yang menjadi aspirasinya. Jadi, Pemerintah tentu memberikan kesempatan dalam aturan-aturan yang ada, yang kita sepakati,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.