Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cycling de Jabar Jadi Ajang Persiapan Atlet Jelang Kejurnas Balap Sepeda 2024
- Man. City Vs Man. United, The Citizens Mau Pecahkan Rekor
- Rinov Dan Pitha Melaju, Putri KW Angkat Koper
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Ada Yang Benci Santri Karena Kekerasan Di Ponpes
Menag: Lawan Dengan Prestasi Yang Gemilang
Kamis, 29 September 2022 07:55 WIB
Sebelumnya
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta kekerasan dalam dunia pendidikan, baik di sekolah maupun pesantren segera dihentikan.
Ma’ruf meminta pengawasan di ponpes ditingkatkan, karena praktik kekerasan itu telah mencoreng dunia pesantren.
“Di beberapa tempat ada kekerasan, ini harus betul-betul diawasi lagi. ini mencoreng dunia pesantren, terjadi kekerasan di pesantren,” ujarnya.
Baca juga : Kakang Rudianto Siap Kerja Keras Di Pentas Piala Asia U-20
Ma’ruf menegaskan, praktik kekerasan tidak boleh terjadi di sekolah-sekolah islam yang seharusnya mencetak generasi toleran.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MU) ini mengingatkan, agama islam mengajarkan kaum Muslim bertindak lembut dan santun.
“Kalau masih kecil sudah diajarkan kekerasan, ini akan membawa sikap tidak baik,” tegas dia.
Baca juga : Anies Kenang Azyumardi Azra Sebagai Penjaga Demokrasi Berkualitas
Dia berharap, para santri menjadi generasi wasathiyah, yaitu generasi Muslim yang moderat, toleran, bisa menghargai perbedaan dan tidak memaksakan kehendak.
Dalam pandangannya, generasi yang diperlukan saat ini adalah generasi muttaqin, mu’ammiriin dan wasathiyah.
Muttaqina adalah generasi yang mematuhi perintah Allah SWt dan rasulnya tanpa menunda-nunda.
Baca juga : Gaet PSSN, Bank Sinarmas Perkuat Literasi Keamanan Siber Layanan Perbankan
Mu’ammiriin adalah generasi yang memakmurkan bumi dengan membangun perekonomian dan sumber daya manusia. Serta generasi wasathiyah yang moderat dan toleransi. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya