Dark/Light Mode

Lindungi WNI, Retno: Lebih Baik Mencegah Daripada Menangani Kasus

Selasa, 10 Januari 2023 18:02 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Dok. Kemlu)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Dok. Kemlu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus kekerasan, ketidakadilan, hingga penipuan yang menimpa warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri setiap tahunnya selalu naik. Atas masalah ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan pentingnya penguatan upaya perlindungan WNI di luar negeri.

"Perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri selalu menjadi fokus politik luar negeri Indonesia. Perlindungan WNI harus terus diperkuat dari hulu ke hilir, dan dalam maupun luar negeri," ujar Retno dalam sambutannya di Malam Penganugerahan Hassan Wirajuda Perlindungan Award (HWPA), Senin (9/1).

Baca juga : Tim Garuda Jangan Kendor

Retno mengungkapkan, kasus yang dihadapi WNI di luar negeri terus bertambah setiap tahunnya, dari 29 ribu kasus di 2021 menjadi 35 ribu di 2022. 

Di 2022, Indonesia berhasil membebaskan 22 WNI dari hukuman mati. Sayangnya, di tahun yang sama, tercatat 25 kasus baru ancaman hukuman mati dijatuhkan pada WNI di luar negeri. 

Baca juga : MotoGP, Pecco Lebih Baik Dari Casey Stoner

Di saat yang sama, lanjut Retno, tantangan perlindungan WNI makin kompleks. Situasi geopolitik yang kurang kondusif, disertai konflik bersenjata menjadi ancaman serius bagi keselamatan WNI. 

Karenanya, ia mengusulkan dua hal untuk menyelesaikan dari akarnya. "Pertama, sudah saatnya kita berinvestasi lebih pada pencegahan. Mindset kita harus diubah, perlindungan WNI jangan terbatas pada penanganan penyelesaian kasus, namun harus menjangkau upaya pencegahan," tegasnya.

Baca juga : Singgung Hilirisasi SDA, Presiden Jokowi Tegas Tak Mau Dipaksa Ekspor Pasar

Retno menegaskan, perlindungan harus diberikan di setiap tahapan migrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan. "Kedua, infrastruktur pelayanan dan perlindungan WNI harus terus diperkuat," ungkapnya.

Retno menuturkan, Kementerian Luar Negeri terus mengembangkan portal Peduli WNI dan Safe Travel. Kedua portal yang sudah berjalan lima tahun itu, kata Retno, sudah saatnya di-update menjadi versi 2.0. Dia menekankan, integrasi sistem layanan dengan berbagai kementerian/lembaga juga penting untuk terus diperluas.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.