Dark/Light Mode

Fokus Tingkatkan Resiliensi Anak Terhadap Ekstremisme Dan Terorisme

BNPT Bersama EU Dan UNODC Lanjutkan Program STRIVE Juvenile

Kamis, 16 Maret 2023 22:34 WIB
Foto: Humas BNPT.
Foto: Humas BNPT.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat adanya peningkatan jumlah anak di bawah umur 18 tahun dalam pusaran ekstremisme dan terorisme dalam beberapa tahun ke belakang.

Selain didoktrin, dilatih dan dieksploitas oleh kelompok teror, mereka (anak-anak) yang pernah terlibat juga harus mendapat stigma buruk dan menerima penolakan oleh keluarga dan masyarakat.

Baca juga : Ribuan Relawan Mak Ganjar Ramaikan Senam Bersama Dan Periksa Kesehatan Gratis

Menurut Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral BNPT M. Zaim Alkalish Nasution, keterlibatan anak dalam terorisme adalah fenomena yang kompleks, sehingga dibutuhkan adanya kerja sama multi pihak dalam menangani permasalahan tersebut.

“Pendampingan terhadap anak-anak adalah kewajiban, tidak dapat dilakukan oleh suatu lembaga saja, oleh karena itu profesional yang bekerja di berbagai bidang perlu bersatu bekerjasama, menentukan tujuan bersama dan saling mendukung,” ungkap Zaim dalam acara 3rd STRIVE Juvenile Project Coordination Meeting yang diinisiasi BNPT bersama dengan EU dan UNODC, Kamis (16/3).

Baca juga : Ruang Lingkup Gerakan Radikalisme Dan Terorisme Di Indonesia Semakin Menciut

BNPT berharap seluruh mitra kunci dari kalangan kementerian/lembaga hingga organisasi masyarakat akan menjalankan sejumlah kegiatan dalam membangun resiliensi atau daya tahan anak yang rentan menjadi korban ekstremisme terorisme pada program STRIVE Juvenile.

Program ini ditujukan untuk mencegah dan melindungi anak-anak dari aktivitas kelompok teror, seluruh pemangku kepentingan akan fokus pada peningkatan resiliensi anak. Fokus ini merupakan kegiatan lanjutan STRIVE Juvenile yang telah dilaksanakan sejak tahun 2021.

Baca juga : Gaungkan Ganjar Presiden 2024, Buruh Eks Karesidenan Pati Kepincut Program BLT Jateng

Menteri Sosial Tri Rismaharini yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan jika langkah pencegahan merupakan bagian penting dan efektif dalam menyelamatkan anak Indonesia dari jeratan radikal terorisme ketimbang menangani mereka setelah terpapar.

Salah satu agenda yang dilaksanakan adalah upaya pengembangan layanan rehabilitasi dan reintegrasi bagi anak-anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris, termasuk mereka yang telah kembali dari zona konflik. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.