Dark/Light Mode

Jelang KTT ASEAN

Pemerintah Kebut Benahi Infrastruktur Labuan Bajo

Kamis, 27 April 2023 07:50 WIB
Pemerintah melakukan peningkatan infrastruktur fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo dan Kawasan Tana Mori, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Kementerian PUPR)
Pemerintah melakukan peningkatan infrastruktur fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo dan Kawasan Tana Mori, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: Kementerian PUPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tancap gas melakukan peningkatan beberapa infrastruktur fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo dan Kawasan Tana Mori, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada 9-11 Mei 2023.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti mengungkapkan, progres pelak­sanaan peningkatan fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo telah mencapai 72,26 persen.

Sementara, progres pelak­sanaan peningkatan fasilitas penunjang Kawasan Tana Mori telah mencapai 93,88 persen.

“Pembangunan di Kawasan Labuan Bajo dan Tana Mori bukan hanya berperan untuk mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42, tapi juga meningkatkan kualitas pari­wisata, lingkungan dan ekonomi kawasan berkelanjutan,” kata Diana di Jakarta, kemarin.

Diana menuturkan, lingkup pekerjaan selanjutnya yang sedang dilakukan di Kawasan Labuan Bajo meliputi pembangunan Mako Polres Manggarai Barat, penataan Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4, dan peningkatan kualitas lanskap koridor jalan Labuan Bajo.

Kemudian ada juga penataan lahan parkir VVIP kantor Bupati Manggarai Barat, penataan jalan dan trotoar Sp. Binongko-Sp. Sylvia (Jalan Waecicu), dan penataan median Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Ko­modo).

Baca juga : Menlu: Persiapan KTT ASEAN Di Labuan Bajo On The Right Track

Selain itu, pekerjaan yang dilakukan di Kawasan Tana Mori meliputi pembangunan Roundabout Beach Club, shelter dermaga, pemasangan geomat pada koridor jalan Kawasan Tana Mori, penataan bundaran pintu masuk Kawasan ITDC, dan perkuatan lereng.

Serta, stabilisasi tanaman pada ruas jalan Labuan Bajo-Tana Mori yang telah diresmikan Pres­iden Jokowi pada Maret 2023.

Diana mengatakan, Pemerin­tah juga membangun Embung Anak Munting di antara Labuan Bajo menuju Tanamori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo.

Embung Anak Munting memiliki kapasitas tampung 159.481,10 m3 dan luas genangan 4,5 hektare dengan fungsi utama untuk konservasi.

“Embung ini juga mendukung pariwisata di Destinasi Pari­wisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka pelaksanaan ASEAN Summit,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi ikut memeriksa tempat KTT ASEAN di Labuan Bajo pada Selasa (25/4).

Baca juga : Blusukan Ke SPBU, Menteri ESDM Minta Pertamina Pastikan Stok BBM Aman

Selama di Labuan Bajo, Jokowi memeriksa dua tempat. Ada lokasi pertemuan KTT ASEAN ke-42 dan beberapa hotel tempat para pimpinan ASEAN bermalam. Pemeriksaan lokasi dilakukan secara detail.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, seluruh rangkaian KTT ASEAN ke-42 akan dilaksanakan di satu titik. Beberapa pertemuan tersebut akan dilakukan dalam bentuk pleno maupun retret.

Retno tidak merinci lebih lanjut bagian Labuan Bajo mana yang akan dijadikan titik KTT tersebut.

Namun, dia memastikan Presiden akan memimpin semua pertemuan kecuali pertemuan terakhir pada hari kedua yang akan dipandu oleh Perdana Men­teri Malaysia Anwar Ibrahim.

Saat memeriksa hotel tempat pimpinan ASEAN bermalam nanti, Retno mendapatkan ara­han khusus dari Presiden.

Menurut Retno, keramahta­mahan harus menjadi fokus utama saat melayani para pimpinan negara tersebut.

Baca juga : Telkom Sukses Uji Kesiapan Jaringan dan Infrastruktur Telekomunikasi Lebaran

Retno juga telah melaporkan bahwa Bandara Internasional Komodo siap menerima para pimpinan ASEAN bulan de­pan. Salah satu persiapannya, menambah jalur internasional dalam bandara tersebut.

“Akan ada fasilitas imigrasi dan conveyor belt yang khu­sus menerima barang-barang dari pengunjung luar negeri. Persiapan bandara akan terus dilakukan,” kata Retno.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Per­hubungan (Kemenhub) M. Kristi Endah Murni mengatakan, saat ini Bandara Komodo memiliki panjang runway 2.650 dan lebar 45 meter yang dapat melayani pesawat tipe A320 dan B738.

Luas apron Bandara Komodo mencapai 31.000 m2 untuk 7 parking stand dengan rincian 4 pesawat narrow body dan 3 pesawat propeller.

Tak hanya itu, Bandara Ko­modo juga memiliki terminal penumpang seluas 13.366 me­ter persegi yang dapat memuat penumpang hingga 1.100.000 per tahunnya.

“Sebagai upaya antisipasi, kami akan menyiapkan bandara alternatif terdekat dengan Ban­dara Komodo sebagai tempat parkir pesawat para delegasi,” tandasnya. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.