Dark/Light Mode

Tekan Polusi Udara, Empat Menteri Konvoi Motor Listrik

Sabtu, 31 Agustus 2019 09:38 WIB
Dari kiri: Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai konvoi motor listrik di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (31/8). (Foto: Kintan Pandu Jati/Rakyat Merdeka)
Dari kiri: Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai konvoi motor listrik di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (31/8). (Foto: Kintan Pandu Jati/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Empat menteri Kabinet Kerja - Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karga Sumadi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir - ikut konvoi motor listrik bersama berbagai lembaga, institusi, dan perusahaan transportasi publik di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (31/8) pagi. 

 

Konvoi yang merupakan bagian dari rangkaian acara Pameran dan Parade Kendaraan Bermotor Listrik yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan ini, juga merupakan salah satu bentuk kampanye untuk mengurangi polusi udara. Mendukung implementasi Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan.

Baca juga : Gandeng NEDO, Kemenperin Kembangin Baterai Motor Listrik

Hal ini diapresiasi Pengamat Tranportasi Universitas Kristen Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah, Djoko Setidjowarno. Menurutnya, pengoperasian kendaraan berbasis listrik untuk mengurangi polusi udara, perlu mendapat dukungan dari stakeholders.

"Langkah dan upaya yang dilakukan untuk lebih memperkenalkan dan memudahkan pengoperasian kendaraan berbasis tenaga listrik, perlu mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholders. Apalagi, hal tersebut juga berkontribusi dalam mengatasi masalah polusi udara," papar Djoko saat dihubungi Rakyat Merdeka, Sabtu (31/8).

Djoko juga mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta, yang mendukung opsi penggunaan transportasi umum bagi masyarakat luas, untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara yang menjadi ancaman di ibu kota. Antara lain, melalui rencana perluasan ganjil genap.

Baca juga : Pagi Ini, Tingkat Polusi Udara Jakarta Membaik

Namun, menurutnya, Pemprov DKI tidak memberikan pengecualian terhadap kendaraan berplat hitam, untuk memasuki kawasan yang terkena ketentuan ganjil genap.

 "Karena akan terjadi inkonsistensi dalam pelaksanaan ketentuan dan peraturan. Selain itu, juga akan membawa dampak yang buruk terhadap polusi udara di Jakarta," tegas Djoko. [KPJ]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.