Dark/Light Mode

Stafsus BPIP: Pancasila Jawaban Tantangan Lokal Dan Global

Rabu, 21 Juni 2023 21:15 WIB
Talkshow peringatan Hari Lahir Pancasila, di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (20/6). (Foto: Ist)
Talkshow peringatan Hari Lahir Pancasila, di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (20/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo mengatakan, Pancasila terbukti nyata dan efektif dalam menghadapi permasalahan baik lokal maupun global.

Hal tersebut disampaikan Benny saat menghadiri talkshow peringatan Hari Lahir Pancasila, di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (20/6). Acara itu mengangkat tema “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global” dengan tagline “Aktualisasi Pancasila, Energi Pertumbuhan Indonesia”. 

Dalam pemaparannya, Benny mengatakan, Pancasila lahir dari pemikiran Bung Karno dari rahim bangsa Indonesia. Sejak Muda Sukarno sudah memikirkan dan menggali Pancasila. Penggalian Pancasila tersebut Merupakan buah dari proses dialog dan belajar dengan HOS Cokroaminoto di Surabaya, Douwes-Dekker di Bandung, serta Ki Hajar Dewantara dan beberapa tokoh lainnya dalam masa pergerakan. 

Baca juga : Kepala BPIP: Pancasila Landasan Perkembangan Iptek

Buah pemikiran tersebut kemudian terkristalisasi ketika Sukarno mengalami masa Pembuangan di Ende, Flores. Cerita perjalanan panjang penggalian Pancasila tersebut kemudian mengalami distorsi ketika terjadi usaha de Sukarnoisasi oleh Orde Baru yang diprakarsai Menteri Pendidikan saat itu berusaha mengecilkan peran Sukarno dalam upaya penggalian Pancasila. Mereka mengatakan, Muhammad Yamin yang banyak berperan dalam penggalian pancasila sebagai dasar negara.  

Kebohongan ini terbuka dalam buku AB Kusuma  yang melaporkan mengenai penemuan catatan rapat penentuan dasar negara di  Pura Mangkunegaran Solo. Dalam buku itu disebutkan bahwa Sukarno merupakan satu satunya tokoh yang menjawab pertanyaan Radjiman tentang dasar negara. Dan saat itu, peran Yamin tidak lebih dari sekadar notulensi.

"Fakta tersebut divalidasi dengan kesaksian Muhammad Hatta dan bahkan Muhammad Yamin sendiri dalam acara dialog yang diselenggarakan februari 1964 di UGM," kata Benny, sapaannya. 

Baca juga : BPIP Dorong Pelayanan Kesehatan Yang Prima Dan Berkeadilan Sosial 

Lebih lanjut, Benny mengatakan, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, Pancasila 1 Juni 1945, 22 Juni 1945 dan 18 Agustus 1945 adalah satu tarikan napas dan keberadaan tiga momen itu tidak bisa dipisah pisahkan dan tidak dapat diganggu gugat. Meragukan Pancasila berarti  meragukan sejarah dan mengkhianati Negara dan Bangsa ini. 

Menurut dia, semua unsur dari bangsa Indonesia harus mampu menjadikan Pancasila menjadi living dan working ideologi yang diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menjadi gugus insting dalam berpikir dan bertindak.

Benny mengatakan, Pancasila terbukti nyata dan efektif dalam menghadapi permasalahan permasalahan baik lokal maupun global. Secara lokal dapat terbukti dengan bagaimana negara berperan aktif dalam upaya penghentian wabah Covid 19 dan dalam upaya pemulihan masalah multidimensional yang dihadapi masyarakat pasca pandemi. 

Baca juga : Usbat Ganjar Edukasi Masyarakat Medan Tentang Mandi Janabah

Melihat jauh ke belakang, kata dia, Pancasila dapat menjadi jawaban atas problem global saat itu yaitu kolonialisme. Hal ini terbukti dengan gagasan Konferensi Asia Afrika 1955, di mana saat itu Indonesia yang baru berusia 10 tahun berhasil menggalang kekuatan yang memicu kemerdekaan negara negara di Asia dan Afrika.

“Pancasila merupakan Modal dasar dan bintang penuntun bagi Indonesia untuk dapat memimpin tatanan dunia baru," tutup Benny.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.