Dark/Light Mode

Kementan Optimalkan Produksi Jagung Lewat Program Kesatria

Rabu, 15 November 2023 18:05 WIB
Harvick Hasnul Qolbi, Wakil Menteri Wamen Pertanian. Foto: Istimewa
Harvick Hasnul Qolbi, Wakil Menteri Wamen Pertanian. Foto: Istimewa

 Sebelumnya 
Sejalan, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, program integrasi tanaman perkebunan dengan tanaman pangan menjadi salah satu strategi tepat jitu, upaya khusus disaat kondisi global mengalami krisis pangan, program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan atau Kesatria ini harus benar-benar implementatif.

"Tentu disesuaikan dengan standar yang dimungkinkan secara teknis di lapangan. Mengapa harus dengan jagung tumpangsarinya? Tingkat kebutuhan jagung 14 juta ton per tahun sedangkan pasokan dalam negeri belum dapat mencukupi, sehingga selalu impor menjadi jalan keluar," tuturnya.

Baca juga : Kemendikbud: Pendidikan Vokasi Dukung Perekonomian Nasional

Dikatakan, jagung sangat dibutuhkan oleh Indonesia sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan, tidak hanya untuk kebutuhan pakan ternak.

"Indonesia berpotensi menghemat devisa dari impor jagung yang dapat disubtitusikan sebagai insentif di sektor hulu," jelas Andi Nur.

Baca juga : Kementan Gerak Cepat Atasi Lonjakan Harga Cabai Akibat Perubahan Iklim

Andi Nur menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor jagung sebanyak 1,09 juta ton pada tahun 2022. Volume tersebut naik 9,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 995.998 ton.

Bahkan di tahun 2023 ini Pemerintah berencana mengimpor jagung sebanyak 500.000 ton untuk mengisi cadangan pemerintah dan memenuhi kebutuhan peternak rakyat. Kalau saja optimalisasi lahan perkebunan khususnya kelapa sawit, dapat memenuhi produksi jagung 500.000 ton, tentu impor bisa kurangi atau bahkan bisa kita stop.

Baca juga : Tekan Risiko Diabetes Anak, Sun Life Perluas Program BOKS Ke NTT

"Saya berharap pertemuan ini menjadi momentum kebangkitan industri kelapa sawit Indonesia ke depan dengan mengoptimalkan potensi lahan perkebunan yang ada. Saya optimis sawit Indonesia Berkelanjutan akan terwujud melalui sinergi multi pihak dalam mengakselerasi kolaborasi semua pihak," harapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.