Dark/Light Mode

Ancaman Wabah Mycoplasma Pneumonia

WHO Minta RI Waspada

Sabtu, 2 Desember 2023 07:30 WIB
Tangkapan layar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam diskusi terkait Mycoplasma pneumonia yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat. (1/12/2023). (ANTARA/Sean Muhamad)
Tangkapan layar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam diskusi terkait Mycoplasma pneumonia yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat. (1/12/2023). (ANTARA/Sean Muhamad)

 Sebelumnya 
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menambahkan, Pemerintah tengah melakukan sejumlah upaya peningkatan kewaspadaan.

Langkah ini diambil untuk menghadapi risiko penularan wabah pneumonia misterius yang menyerang ribuan masyarakat China.

“Kewaspadaan itu biasa kita lakukan di pintu masuk melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan ya, terutama orang dengan ge­jala flu, kemudian kita edukasi. Kemudian kalau memang bertambah berat, datang ke fasilitas pelayanan kesehatan,” kata Siti Nadia.

Upaya peningkatan kewaspadaan lainnya adalah dengan melakukan pengawasan pada bahan makanan produk hidup.

Baca juga : Mentan Ajak Senator Kawal Produksi Pertanian Hingga Swasembada

Selain itu, Kemenkes juga memiliki suatu sistem surveilans yang bernama Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI).

Surveilans ILI dan SARI, kata dia, dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas untuk melakukan monitor terhadap gejala yang menyerupai influ­enza.

Hal tersebut dilakukan lanta­ran wabah pneumonia tersebut salah satunya dipicu oleh bakteri Mycoplasma, yang mengakibat­kan gejala mirip influenza.

Namun, bukanlah influenza karena penyakit tersebut hanya diakibatkan oleh virus.

Baca juga : Pola Serangan Terorisme Berubah, Kepala BNPT Minta Mahasiswa Waspada

“Harusnya gini, kalau orang sakit influenza dia sembuh sendiri dan nggak perlu dirawat sampai berat. Makanya kita punya SARI itu untuk meman­tau kasus-kasus influenza yang dengan tiba-tiba dia jadi berat atau dia jadi bergejala berat,” terangnya.

Jika terdapat kasus tersebut, Nadia menjelaskan, Dinas Ke­sehatan setempat akan mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan genome sequencing untuk meninjau ulang,apakah penyakit tersebut diakibatkan oleh bakteri Mycoplasma atau bakteri/virus lainnya.

Selain itu, kewaspadaan peri­hal obat-obatan juga dilaku­kan. Ia mengonfirmasi bahwa obat untuk mengatasi bakteri Mycoplasma telah tersedia di Indonesia.

“Sampai saat ini kalau untuk Mycoplasma kita punya, obat­nya ada di Indonesia, jadi kita nggak perlu (impor). Ini kan bukan suatu penyakit baru ya, jadi tinggal memastikan diag­nostiknya apakah Mycoplasma atau bukan,” ucapnya.

Baca juga : Pengamat: Naiknya Harga Minyak Dunia Bisa Berdampak ke Harga BBM

Upaya peningkatan kewaspadaan tersebut, kata Nadia, juga sesuai dengan anjuran dari WHO.

Untuk itu, agar peningkatan kewaspadaan berjalan secara optimal, dia mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa mencuci tangan dengan air men­galir, menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta memakai masker bila merasa tidak sehat.  

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu 2/12/2023 dengan judul Ancaman Wabah Mycoplasma Pneumonia, WHO Minta RI Waspada

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.