Dark/Light Mode

Kucurkan Rp 16,54 M Buat Kasus Gagal Ginjal Akut

Pemerintah Peduli Korban

Kamis, 11 Januari 2024 07:30 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)  Muhadjir Effendy (kedua kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan kepada wartawan usai memberikan santunan korban Gangguan Ginjal Akut Pada Anak (GG APA) di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (10/1/2024). (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka/RM.id)
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kedua kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan kepada wartawan usai memberikan santunan korban Gangguan Ginjal Akut Pada Anak (GG APA) di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (10/1/2024). (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka/RM.id)

 Sebelumnya 
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Pemerintah memberikan tiga bantuan sekaligus kepada korban GGPA yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Mulai dari jaminan kesehatan, transportasi dan ban­tuan sosial.

“Bantuan yang Pemerintah berikan itu ada bantuan pengobatan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan, penggantian biaya transportasi bagi mereka yang tinggalnya jauh dari fasilitas kesehatan, dan bantuan sosial berupa uang tunai,” ungkapnya.

Budi menjelaskan, santunan yang diberikan ini merupakan bantuan pertama kali yang di­berikan Pemerintah kepada 312 korban GGPA sejak kasus ini muncul pada 2022.

Baca juga : Kinerja Pemerintah Bakal Makin Melesat

Eks Direktur Utama Bank Mandiri ini menekankan, para korban yang masih dalam perawatan bisa mengakses layanan kesehatan di semua fasilitas kesehatan di kabupaten atau kota di Indonesia.

Budi memgucapkan duka cita sedalam-dalamnya kepada selu­ruh korban. Kejadian semacam ini tak boleh berulang dan men­jadi pembelajaran besar ber­sama kementerian dan lembaga lain. Termasuk BPOM terkait pengetatan regulasi pengawasan obat.

“Karena kembali lagi, satu anak yang meninggal, satu kor­ban saja, sudah begitu berharga. Kami akan terus bekerja sekeras-kerasnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” tandas Budi.

Baca juga : Bamsoet Ajak Kaum Milenial Aktif di Kancah Politik Nasional

Sementara, Plt Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia mengatakan, perbaikan-perbaikan regulasi sudah dilakukan guna mencegah terjadinya kasus gagal ginjal akut.

BPOM juga terus mengimbau kepada seluruh industri farmasi untuk patuh terhadap ketentuan yang berlaku.

Menurut Lucia, berdasarkan pengawasan ada ketidakpatu­han dari industri farmasi untuk memenuhi standar-standar per­syaratan.

Baca juga : Pemerintah Belum Satu Suara

“Jadi kami sudah melakukan berbagai risk mitigation dan itu akan menjadi perbaikan ke depannya,” tandasnya.

Pada acara tersebut, hadir pula Plt. Sekretaris Jenderal Kemen­sos Robben Rico, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sekretaris Kabi­net Yuli Harsono, dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden Abetnego Panca Putra Tarigan.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis 11/1/2024 dengan judul Kucurkan Rp 16,54 M Buat Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemerintah Peduli Korban   

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.