Dark/Light Mode

Indonesia Ikut Program Regulasi Vaksin ADB di Kawasan Asia Pasifik

Minggu, 28 Januari 2024 09:10 WIB
Indonesia Ikut Program Regulasi Vaksin ADB di Kawasan Asia Pasifik

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia terlibat dalam ADB Vaccine Regulation Project, sebuah program regulasi vaksin yang diprakarsai oleh Duke-NUS Center of Regulatory Excellence (CoRE) bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB). 

Proyek ini disebut bertujuan untuk memastikan akses ke vaksin yang aman, berkhasiat, dan berkualitas di kawasan Asia Pasifik.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan pentingnya sistem regulasi farmasi dalam memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat. 

Ia juga menekankan perlunya langkah terobosan untuk mencapai ketahanan vaksin, termasuk kolaborasi, integrasi sumber daya, dan peningkatan kapasitas pengembangan, produksi, dan pengiriman vaksin.

Baca juga : Indonesia Ambil Bagian Dalam Program Regulasi Vaksin Di Kawasan Asia Pasifik

“Kita harus mengambil langkah terobosan untuk mencapai ketahanan vaksin, termasuk berkolaborasi, menghubungkan, mengintegrasikan, dan meningkatkan seluruh sumber daya dalam pengembangan, produksi, dan kapasitas pengiriman vaksin," kata Menkes dilansir laman Kemkes, Jakarta, Sabtu (26/1).

Dihadapan para produsen vaksin, Menkes juga menyampaikan sejumlah tantangan, seperti penilaian, perizinan, pengendalian, dan pengawasan obat-obatan.

Sebab, pesatnya perkembangan industri farmasi berimbas pada peningkatan jumlah produk baru, permasalahan kualitas yang kompleks, dan permasalahan teknis baru.

Executive Director of the Centre of Regulatory Excellence (CoRE) at the Duke-National University of Singapore Medical School (Duke-NUS) Prof. John CW Lim mengapresiasi upaya Indonesia menjamin keberlanjutan ekosistem vaksin melalui Volare.

Baca juga : Genjot Program P3DN Perlu Kolaborasi Pusat Dan Daerah 

“Kami kembali untuk bertemu dengan pemangku kepentingan di bidang manufaktur vaksin di Indonesia untuk lebih memahami peluang dan tantangan dalam pengembangan manufaktur vaksin dan penguatan sistem regulasi di Indonesia,” katanya.

Proyek CoRE sebutnya memiliki misi untuk meningkatkan kapasitas regulasi dan inovasi kebijakan kesehatan di Asia Pasifik dan global.

"Saya ingin menegaskan kembali betapa senangnya kami bisa kembali berada di Jakarta untuk membangun kemitraan yang sudah ada dan menjajaki kolaborasi baru untuk memperkuat sistem peraturan tingkat lanjut dan untuk mempromosikan inovasi kebijakan kesehatan,” sambungnya.

Lim menilai sangat penting untuk membentuk cara-cara yang berkelanjutan dan praktis dalam memajukan strategi dan kebijakan sistem kesehatan. Hal ini baik untuk mempersiapkan diri menghadapi krisis kesehatan di masa depan.

Baca juga : RAP FC Indonesia, Tim Sepakbola Advokat Juara Dunia Dan Asia

Director Human and Social Development Sector Office Sectors Group (SG) Asian Development Bank Dr. Patrick L. Osewe mengatakan dalam produksi terkait vaksin, pihaknya harus fokus pada penguatan regulasi agar mencapai tingkat kemandirian. Karena itu, ADB berinvestasi membentuk kelompok penasihat vaksin regional, yang terdiri dari 12 regulator.

“Kami menyadari bahwa inilah keadaan perekonomian kami saat ini. Kami tidak ingin mengalami apa yang kami alami sebelumnya pada saat pandemi COVID-19, dan kami di sini untuk bekerja sama dengan Indonesia,” ucap Dr. Patrick.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.