Dark/Light Mode

BNPT: Remaja, Perempuan Dan Anak, Sasaran Empuk Radikalisasi

Selasa, 20 Februari 2024 21:09 WIB
Foto: BNPT
Foto: BNPT

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel membeberkan data Setara Institute yang menjadi salah satu kolaborator penelitian BNPT.

Data itu menunjukkan kelompok remaja sangat rentan terpapar paham radikalisme.

"Data Setara Institute menunjukkan terjadinya peningkatan migrasi radikalisasi di kalangan remaja, dari kelompok toleran menjadi intoleran pasif, dari intoleran pasif menjadi aktif, dan yang aktif menjadi terpapar," kata Rycko dalam rapat kerja nasional (rakernas) 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Rycko juga memaparkan data Indonesia Knowledge Hub (I-Khub) BNPT Outlook 2023 yang menunjukkan, perempuan, anak, dan remaja menjadi kelompok terbanyak target radikalisasi. Baik secara offline, maupun online.

"Hasil penelitian yang dilakukan sejak 2016 sampai 2023, meskipun peningkatan migrasi ini hanya satu digit, namun kelompok rentan ini adalah generasi penerus bangsa," ungkap jenderal polisi bintang tiga itu.

Baca juga : Relawan Persatuan Nasional Siap Kawal Suara 02 Di TPS

Mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri ini membayangkan bila generasi penerus bangsa itu disusupi paham radikal yang bahan baku utamanya adalah intoleransi, tidak dapat menerima perbedaan, merasa paling benar, dan memaksakan kebenarannya kepada orang atau kelompok lain. 

Terlebih, yang tidak sepaham dianggap lawan, harus dihancurkan, dikafirkan, bahkan dihalalkan darahnya.

"Maka saat itu sesungguhnya akhir dari perjalanan sejarah negara Kesatuan Republik Indonesia, Indonesia selesai, the end of Indonesia," ungkap Rycko.

Bahkan, kata dia, sama saja mewariskan bom waktu dan kehancuran Indonesia di masa depan bila pemerintah abai dan lengah untuk membangun ketahanan generasi muda dari ideologi kekerasan radikal dan terorisme.

"Ini salah satu tantangan kita dalam menanggulangi terorisme di Indonesia saat ini," tuturnya.

Baca juga : Bamsoet Ajak Pemuda Pancasila Banjarnegara Tangkal Gerakan Radikalisme

Maka itu, perempuan, anak-anak dan remaja menjadi fokus BNPT dalam pemberian perlindungan atas paham radikalisme dan ancaman tindak pidana terorisme.

BNPT memiliki tujuh program prioritas, yakni perlindungan kepada Perempuan, Anak-anak dan Remaja; Pembentukan Desa Siapsiaga; Pembentukan Sekolah Damai; Pembentukan Kampus Kebangsaan.

Lalu, Program Asesmen Pegawai dengan Tugas Risiko Tinggi; Program Penanganan Warga Negara Indonesia yang Terafiliasi Foreign Terrorist Fighter (FTF); dan Program Reintegrasi dan Reedukasi Mitra Deradikalisasi serta Keluarga di luar Lapas.

Program-program tersebut diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan yang wajib dilakukan oleh pemerintah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 dengan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Tujuh program prioritas tersebut bertujuan untuk mendukung terciptanya ketahanan masyarakat terhadap ancaman terorisme.

Baca juga : BNPT Perkuat Kolaborasi Bangun Daya Tangkal Masyarakat pada Ideologi Radikal

Ketujuh program itu juga akan menjadi bagian implementasi Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE).

Ketujuh program prioritas tersebut termasuk target capaian dan indikator keberhasilan.

BNPT menggelar rakernas 2024 melibatkan seluruh pemangku kepentingan di BNPT, termasuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Duta Damai dan Kelompok Ahli.

Di samping itu, juga turut dihadiri Plt. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Muhammad Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, dan Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 Antiteror Polri Brigjen Sentot Prasetyo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.