Dark/Light Mode

Tingkatkan Layanan Tol Laut, Kemenhub Gandeng Gojek

Minggu, 3 November 2019 21:09 WIB
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko (berbatik hijau), memimpin Rapat Evaluasi Kuota Muatan dan Disparitas Harga Barang di Kantor PT Pelni Surabaya, Sabtu (2/11). (Foto: Dok. Ditjen Hubla)
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko (berbatik hijau), memimpin Rapat Evaluasi Kuota Muatan dan Disparitas Harga Barang di Kantor PT Pelni Surabaya, Sabtu (2/11). (Foto: Dok. Ditjen Hubla)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ditjen Perhubungan Laut (Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menggandeng Gojek. Hal ini dilakukan dalam rangka Digitalisasi Pelayanan (Dilan) dengan menggunakan aplikasi berbasis digital (e-commerce) guna meningkatkan layanan tol laut. Khususnya untuk mempermudah proses pemesanan kontainer secara transparan dan dapat membagi muatan secara fair kepada shipper yang ada di daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan (3TP).

"Platform digital ini diharapkan memberikan peluang yang lebih mudah. Karena masyarakat Indonesia yang sudah mulai terbiasa  menggunakan aplikasi seperti Gojek untuk berbagai pemesanan transportasi," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko, usai memimpin Rapat Evaluasi Kuota Muatan dan Disparitas Harga Barang di Kantor PT Pelni Surabaya, Sabtu (2/11).

Baca juga : Tingkatkan Layanan, Taspen Resmikan Gedung Baru Cabang Jaksel

Hal ini dilakukan menyusul pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu serta merupakan salah satu solusi dalam menghentikan praktik monopoli program tol laut tersebut. Kementerian Perhubungan bersama dengan seluruh stakeholder dan shipper/consignee pun melaksanakan evaluasi kuota muatan dan pengawasan disparitas harga barang. 

Keberadaan pelayaran Tol Laut dalam memberikan pelayanan untuk pemenuhan bahan pokok dan penting pada daerah-daerah 3TP mempunyai peran besar terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sebab, kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin meningkat sejalan dengan kondisi geografis negara yang terdiri dari ribuan pulau.

Baca juga : Perbaiki Bandara SIS Al Jufri, Kemenhub Rogoh Kocek Rp 327 M

Namun, dalam perjalanannya, terdapat permasalahan dalam penyelenggaraan program tol ini. Salah satunya dugaan praktik monopoli. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengungkapkan bahwa ada lima penyebab terjadinya dugaan praktik monopoli penyelenggaraan tol laut.

"Oleh sebab itu, kami menjajaki kerja sama dengam Gojek untuk menghentikan monopoli yang terjadi di penyelenggaraan tol laut. Agar manfaat subsidi yang digelontorkan Pemerintah ini tepat sasaran dan mampu menurunkan disparitas harga antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur," tegas Capt. Wisnu.

Baca juga : Penuhi Kebutuhan Pengawalan Kapal, Kemenhub Latih SDM Pandu Laut Dalam

Mengenai bentuk aplikasi dan modul pelaksanaan, Capt. Wisnu mengatakan akan segera melakukan pertemuan dengan Gojek. "Kita telah mengidentifikasi pola potensi monopoli terjadi itu di titik mana. Hasil identifikasi kami, dugaan praktik monopoli tersebut terjadi di daerah timur, seperti Maluku dan Papua. Kami menindaklanjuti sesuai arahan Presiden melalui Menteri Perhubungan agar kita lebih menyoroti Maluku dan Papua. Papua kita akan masuk lebih mendalam dan dengan aplikasi Gojek ini mudah-mudahan menjadi solusi yang andal untuk menghentikan monopoli yang terjadi,” tutup Capt. Wisnu Handoko. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.