Dark/Light Mode

Rupiah Babak Belur, Impor Bahan Baku Industri Terancam

Selasa, 16 April 2024 13:50 WIB
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Rakyat Merdeka)
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rupiah pagi ini dibuka pada level Rp 16.005 per dolar AS. Pelemahan rupiah akan mempengaruhi kondisi manufaktur di Indonesia. 

“Kalau rupiahnya melemah, dia akan membawa dampak terhadap impor bahan baku yang masih belum tersedia di Indonesia, bahan penolong. Dan itu pasti akan mengaruhi dari cost of production,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita usai acara halal bihalal di gedung Kementerian Perindustrian, Selasa (16/4/2024).

Baca juga : Rupiah Babak Belur Ke 16 Ribu, Pengamat: Nggak Ngagetin

Selain itu, pelemahan rupiah juga akan mempengaruhi non production cost, logistik dan lainnya. “Itu suatu hal yang memang kita, pemerintah harus melihat bagaimana cara menyelesaikannya,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi itu, kata dia, dengan melakukan kerja sama dengan negara yang memang selama ini menjadi pemasok utama dari bahan baku maupun bahan penolong industri. Misalnya dengan China bisa melakukan kerja sama currency.

Baca juga : KBRI Bandar Seri Begawan Gelar Shalat Idul Fitri 1445 H Berjemaah

“Dengan swap currency yang dimungkinkan. Kalau saya bicara China ya antara yuan China dengan rupiah,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, kalau rupiah melemah akan membuat harga produk industri mahal sehingga akan mempengaruhi daya saing dari produk industri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.