Dark/Light Mode

Top, PLN Olah FABA dari PLTU Lontar Jadi Bahan Baku Konstruksi

Sabtu, 23 Maret 2024 21:22 WIB
Proses penyusunan batako yang berasal dari limbah FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) hasil dari sisa pembakaran batu bara di PLTU Lontar, Banten menjadi gardu distribusi listrik. (Foto: Dok. PLN)
Proses penyusunan batako yang berasal dari limbah FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) hasil dari sisa pembakaran batu bara di PLTU Lontar, Banten menjadi gardu distribusi listrik. (Foto: Dok. PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melalui Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya berhasil memanfaatkan 3,3 ton Fly Ash  dan   Bottom Ash (FABA) atau abu sisa pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar, Banten sebagai bahan konstruksi pembangunan Gardu Distribusi listrik.

Langkah ini sebagai wujud nyata komitmen perseroan dalam mengurangi jejak karbon serta meningkatkan konsep sustainability dalam bisnis.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN saat ini terus tumbuh untuk menjalankan usaha ketenagalistrikan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca juga : Impor Bahan Baku Pupuk Bakal Turun

Hal ini juga sejalan dengan komitmen PLN pada nilai Environmental, Social, and Governance (ESG).

”FABA itu dulunya dipandang sebagai limbah yang tidak ada nilai ekonominya. Tapi kini PLN berhasil melakukan inovasi dan mengubahnya menjadi produk yang kaya akan manfaat dalam menunjang pembangunan infrastruktur nasional,” ujar Darmawan dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).

Beberapa pemanfaatan FABA kata Darmawan, di antaranya mampu meningkatkan kelembapan (pH) tanah, mencegah abrasi di daerah pesisir pantai, menjadi pupuk tanaman, bahan campuran beton, bahan pengeras jalan, hingga pembuatan batako yang kini digunakan untuk pembangunan gardu distribusi.

Baca juga : Petani Bisa Fokus Produksi

”Salah satunya kami gunakan limbah FABA ini untuk keperluan pembangunan gardu distribusi. Saat ini kita bangun satu gardu percontohan, selanjutnya akan ada lagi gardu-gardu lain yang dibangun menggunakan FABA,” ujar Darmawan.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran menyampaikan, FABA yang digunakan untuk pembangunan gardu ini sekaligus mendukung misi Pemerintah untuk mengurangi jejak karbon.

”Pemanfaatan FABA ini juga berhasil menerapkan konsep 3R atau reduce, reuse, dan recycle pada limbah PLTU kita.” jelas Lasiran.

Baca juga : Kepemimpinan Pancasila: Menuju Pemerintahan Bebas Korupsi

Keberadaan Gardu Distribusi, kata Lasiran, memegang peranan penting dalam mengontrol proses penyaluran beban listrik PLN ke pelanggan.

Pasalnya, di dalam gardu distribusi terdapat beberapa alat, yaitu, pemutus, penghubung, pengaman, serta transformator yang sangat berpengaruh pada kualitas listrik yang disalurkan.

”Kami berharap pembangunan Gardu Distribusi ini selain berhasil mengurangi jejak karbon tentunya akan berkontribusi besar dalam meningkatkan proses penyaluran listrik PLN ke pelanggan,” pungkas Lasiran.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.