Dark/Light Mode

Road To Green Impact 2024-25 Tahun Rakyat Merdeka

Green Jobs Untuk Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Kamis, 25 April 2024 08:00 WIB
Sekjen Kementerian LHK RI, Dr Ir Bambang Hendroyono menerima plakat dari Dirut Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana, seusai menjadi pembicara utama pada dialog GreenJobs, Kunci Mencapai Indonesia Emas 2045 yang Berkelanjutan, di JW Marriot Jakarta, Rabu (24/4/2024). Tampak mendampingi Ratna Susilowati (Direktur Pemberitaan RM), Zagy Yakana Berian (Founder SRE) dan Firsty Hestyarini (Pemimpin Redaksi RM Digital). (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Sekjen Kementerian LHK RI, Dr Ir Bambang Hendroyono menerima plakat dari Dirut Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana, seusai menjadi pembicara utama pada dialog GreenJobs, Kunci Mencapai Indonesia Emas 2045 yang Berkelanjutan, di JW Marriot Jakarta, Rabu (24/4/2024). Tampak mendampingi Ratna Susilowati (Direktur Pemberitaan RM), Zagy Yakana Berian (Founder SRE) dan Firsty Hestyarini (Pemimpin Redaksi RM Digital). (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anak-anak muda zaman sekarang sangat tertarik pada green jobs, dan banyak yang berharap bisa bekerja di bidang ini. Diperkirakan, ada 100 juta kebutuhan lapangan kerja di tahun 2045. Dan sebanyak 8 sampai 13 juta di antaranya akan lahir green jobs, atau sektor pekerjaan yang ramah lingkungan.

Sharing gagasan dan peluang mengenai green jobs dituangkan oleh Rakyat Merdeka dalam sebuah dialog anak muda bersama pihak pemerintah, pada Rabu (24/12/2024), di JW Marriot Jakarta. Kegiatan ini kolaborasi dengan Society of Renewable Energy (SRE), organisasi binaan Rakyat Merdeka yang kini sudah tumbuh besar di 47 kampus terbaik seluruh Indonesia.

Direktur Utama Rakyat Merdeka/ CEO RM Group Kiki Iswara Darmayana mengatakan, sebagai media nasional, Rakyat Merdeka memberi perhatian penting pada upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif dan ramah lingkungan. Tantangannya tidak mudah di tengah situasi global yang bergejolak dan penuh ketidakpastian. Sehingga diperlukan kolaborasi dan soliditas banyak pihak, baik antar generasi maupun lintas generasi agar Indonesia tangguh menghadapi situasi ini.

“Ketahanan pangan, air dan energi yang ramah lingkungan, erat kaitannya dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Green jobs membutuhkan green skills agar visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud,” kata Kiki Iswara.

Karenanya, anak muda perlu diberi penjelasan tentang peluang, tantangan dan skillset yang dibutuhkan, jika ingin bekerja di sektor hijau. Saat ini, masih ada gap antara apa yang diajarkan di kampus dengan kebutuhan industri. Dialog ini diharapkan bisa menjadi salah satu jembatan gap tersebut.

Baca juga : Usman Tokan: Kami Fokus Upayakan PPP Lolos Ke DPR

Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dr Ir Bambang Hendroyono, pembicara utama di acara itu mengatakan, ada lima kunci penting untuk membuka peluang green jobs di bidang penanganan iklim dan lingkungan, yang tujuannya untuk ketahanan pangan, air dan energi Indonesia.

Pertama, masalah perubahan iklim yang berdampak pada produksi pangan, ketersediaan air dan pasokan energi. Kedua, keterbatasan sumber daya alam yang digunakan untuk pangan, air dan energi semakin terbatas dan rentan terhadap overekploitasi. Ketiga, ketimpangan akses, karena masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses cukup terhadap pangan, air dan energi yang berkualitas. Keempat, kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya ketahanan pangan, air dan energi. Serta kelima, masih kurang keterlibatan generasi muda dalam pengambilan keputusan.

Persoalan tersebut, justru bisa menjadi tantangan bagi generasi muda dan melahirkan green jobs di bidang itu. Ada beberapa kesempatan yang terbuka. Sekjen KHLK memaparkan peluangnya. Pertama, berperan dalam penelitian dan inovasi. “Berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan inovasi melalui riset,” katanya.

Kedua, aktivisme dan advokasi, yaitu terlibat dalam program aktif terkait lingkungan, advokasi untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung kegiatan pembangunan ramah lingkungan. Ketiga, terlibat dalam pertanian urban. Seperti penanaman sayuran di dalam kota, di atap gedung. Sehingga dapat membantu peningkatan produksi pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Keempat, mengembangkan teknologi hijau dengan memanfaatkan sumber energi bersih, seperti matahari, biomassa. Juga menciptakan solusi inovatif untuk mengelola air dengan efisien. Dan kelima, mengikuti pendidikan dan pelatihan terkait ketahanan pangan, air dan energi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang tersebut. Terakhir, berpartisipasi dalam program relawan untuk pengelolaan sumber daya alam atau penanggulangan bencana alam.

Baca juga : Irma Suryani Chaniago: Berkoalisi Atau Beroposisi Bukan Prioritas Kami

Menurut Sekjen KHLK, peran generasi muda akan makin penting terkait pembangunan yang berkelanjutan menuju visi emas 2045. Mereka harus mampu menghadapi tantangan dengan mencari solusi dan inovasi yang ramah lingkungan. Generasi muda juga harus menciptakan cara yang lebih efisien dalam pemanfaatan sumber daya alam. Dan perlu berperan dalam memperjuangkan akses yang adil dan merata bagi semua orang.

Pembicara lainnya, Kepala Biro Perencanaan Kementerian ESDM Dr Ir Hariyanto, MT, yang hadir mewakili Sekjen Kementerian ESDM, memaparkan peta jalan transisi energi menuju net zero emission. Strateginya dengan beberapa cara, yaitu elektrifikasi, pengembangan energi baru, moratorium PLTU dan pemensiunan PLTU yang sudah ada secara bertahap, penggunaan teknologi penangkapan karbon dan penerapan efisiensi energi.

Menurut Hariyanto, diperlukan kerjasama dan partisipasi banyak stakeholder untuk mencapai target net zero emission, termasuk peran generasi muda. Dia yakin, banyak insiyur muda mampu bekerja, punya banyak inovasi dan memiliki keahlian ramah lingkungan. “Misalnya teknologi hidrogen dan amonia, saya yakin anak-anak di kampus teknik bisa mengerjakannya,” ujarnya.

Anak muda juga bisa mempercepat sosialiasi dan program pengembangan energi bersih di daerah dan pelosok tanah air. “Anak-anak muda akan meningkatkan awarness dan partisipasi masyarakat, sehingga bisa mengakselerasi target net zero emission,” kata Hariyanto.

Dari Kementerian Pertanian, Dr Ir Iim Mucharam memaparkan peta okupansi green jobs sebagai peluang bagi anak muda Indonesia. Setidaknya ada 11 jenis pekerjaan hijau di bidang pertanian, antara lain sebagai agronomist, organic farming specialist (spesialis pertanian organik), spesialis jejak sawit berkelanjutan, kepala inspektor pertanian organik, penasihat pertanian, kehutanan dan perikanan, fasilitator bidang pertanian organik tanaman, inspektor bidang pertanian organik dan ternak, serta teknisi konservasi hutan. Dari pekerjaan hijau tersebut, ada beberapa jenis yang belum tersedia standar kompetensinya. Padahal dibutuhkan, untuk peningkatan produksi dan ketahanan pangan nasional.

Baca juga : SDM Kudu Pintar & Sehat

Kegiatan ini berlangsung selama satu hari penuh. Dialognya berlangsung sangat aktif dan peserta terlihat antusias. SRE dan Rakyat Merdeka juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Jerman melalui GIZ-ISED. Sebuah lembaga yang sangat peduli pada peningkatan kapasitas generasi muda dan pekerja di sektor green jobs.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 25 April 2024 dengan judul Road To Green Impact 2024-25 Tahun Rakyat Merdeka, Green Jobs Untuk Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.