Dark/Light Mode

10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Infrastruktur Transportasi Se-Indonesia Digeber Abis

Minggu, 19 Mei 2024 07:30 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara kunci pada Diskusi Publik bertema “Satu Dekade Pembangunan Infrastruktur Transportasi Indonesia”, di Jakarta, Jumat (17/5). Foto: Dok. Kemenhub
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara kunci pada Diskusi Publik bertema “Satu Dekade Pembangunan Infrastruktur Transportasi Indonesia”, di Jakarta, Jumat (17/5). Foto: Dok. Kemenhub

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengklaim, pembangunan infrastruktur transportasi di seluruh Indonesia selama 10 tahun terakhir sangat meningkat.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan tersebut di antaranya meliputi konstruksi dan revitalisasi ter­minal tipe A yang lebih luas dan modern.

Kemudian, pengembangan bandara serta pelabuhan yang mampu menampung volume yang lebih besar. Juga, pembaruan sistem transportasi massal seperti bus listrik, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT), serta Kereta Api Cepat.

“Kita lihat 10 tahun terakhir ini terjadi serangkaian proses pembangunan transportasi di perkotaan dan seluruh Indone­sia. Semua relatif naik. Laut paling tinggi, lalu disusul sektor perkeretaapian, bandara, serta penyeberangan,” ungkap BKS, sapaan akrab Budi Karya dalam keterangan resminya, Sabtu (18/5/2024).

Baca juga : Kerja Sama KIM Bisa Berlanjut Ke Pilkada

Menhub menuturkan, pada sektor transportasi darat, telah dilakukan 85 pengembangan pelabuhan penyeberangan, 65 pembangunan dermaga penye­berangan, 12 pembangunan pelabuhan penyeberangan baru, serta 6 kota metropolitan dengan sistem angkutan massal perkotaan.

Kemudian, di sektor perkere­taapian, telah dilakukan pem­bangunan 10.709 kilometer spoor (km’sp) jalur kereta api, 58 lokasi pembangunan dan modernisasi stasiun kereta api, pembangunan LRT, MRT, Kereta Cepat Whoosh, kereta api Trans Sulawesi dan kereta perintis.

Pada sektor transportasi laut, telah dibangun 39 trayek tol laut, 51 proyek pembangunan dan pengembangan serta rehabilitasi fasilitas pelabuhan.

Sementara di sektor udara telah dibangun 41 rute jembatan udara dan pembangunan 26 bandara baru.

Baca juga : Orang Miskin Dilarang Kuliah?

Terkait konektivitas, eks Dirut Angkasa Pura II ini menjelaskan, selama 10 tahun ke belakang terus dibangun konektivitas tol laut dan angkutan perintis.

Saat ini, tol laut memiliki 191 trayek dengan pertumbuhan 11 persen per tahun. Total muatan kontainer berangkat berjumlah 84.609 ton dengan muatan kon­tainer balik berjumlah 26.362 ton. Sedangkan total muatan non kontainer berangkat berjumlah 530.403 teus dengan muatan non-kontainer balik berjumlah 27.551 teus.

Pada angkutan kapal perintis, selama 10 tahun ini total trayek yang dimiliki mencapai 1.070 dengan pertumbuhan 3 persen per tahun.

Total penumpang berjumlah 5.901.027 dengan pertumbuhan 13 persen per tahun. Sementara itu, jumlah muatan barang men­capai 1.058.759.

Baca juga : Kuartal I Cemerlang, Kuartal II Belum Tentu

Pada angkutan udara perintis, total terdapat 2.828 rute penum­pang, 278 rute kargo, serta 10 rute udara kargo.

Sedangkan pada angkutan perkeretaapian perintis telah beroperasi 9 kereta dengan jumlah penumpang yang terus meningkat tiap tahunnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.