Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kinerja Ekonomi Di 2024
Kuartal I Cemerlang, Kuartal II Belum Tentu
Minggu, 19 Mei 2024 07:20 WIB
![Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati. Foto: Dok. DPR RI Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati. Foto: Dok. DPR RI](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - DPR mengapresiasi kinerja ekonomi Pemerintah di awal tahun ini. Di kuartal pertama 2024, ekonomi tumbuh 5,11 persen. Namun, Pemerintah diminta tetap waspada akan tantangan ekonomi yang semakin berat.
Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati mengatakan, pertumbuhan ekonomi 5,11 persen itu harus dilihat secara utuh. Dalam arti, kinerja yang dicapai ini harus dicermati apa yang menjadi pemicunya. Sebab membaiknya kinerja ekonomi yang terjadi ini, kemungkinan lebih kepada banyak faktor musiman yang terjadi secara berbarengan, seperti Pemilihan Umum (Pemilu) dan Ramadan.
“Dua faktor inilah yang banyak mendorong terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat pada kuartal pertama Tahun 2024,” kata Anis, kemarin.
Anis menilai, kinerja ekonomi tersebut juga ditopang oleh faktor lainnya yang juga berdampak, yaitu bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat. Untuk itu, kinerja ekonomi ini mesti dijaga mengingat faktor musiman seperti Pemilu dan Ramadan tidak akan terjadi lagi pada kuartal II 2024.
Baca juga : Khofifah Dan Emil Maju Lagi
“Bansos juga tidak akan lagi diberikan jor-joran oleh Pemerintah. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu mengantisipasi dan mewaspadai kondisi tersebut,” ungkapnya.
Walau demikian, politisi Fraksi PKS ini menilai kinerja pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen ini merupakan catatan yang baik sebagai modal awal untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depannya. Sebab dengan situasi saat ini, masih terlalu dini untuk memprediksi kondisi tersebut akan terulang hingga akhir tahun 2024.
“Tantangan ketidakpastian ekonomi dan volatilitas keuangan gobal masih sangat tinggi. Fenomena higher for longer untuk menggambarkan tingkat inflasi dan suku bunga bisa memicu pertumbuhan ekonomi weaker for longer,” ujarnya
Ekonomi global, sambungnya, masih sangat ringkih dan rapuh. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan perekonomian nasional mengingat kita akan menghadapi transisi kekuasaan, pada Oktober nanti. “Kita berharap semuanya bisa berjalan baik dan Pemerintahan baru bisa bekerja secara optimal,” katanya.
Baca juga : Stabilitas Politik Jadi Modal Buat Transformasi Ekonomi
Anis bilang, kondisi geopolitik yang sedang memanas di banyak kawasan akan membuat perekonomian global akan goncang, terutama harga minyak. Kondisi ekonomi China yang melambat juga berpotensi berdampak kepada pertumbuhan perekonomian nasional. Apalagi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini sangat lemah dalam empat tahun terakhir.
“Jika rupiah terus melemah, tentu BI akan menaikkan tingkat suku bunga kembali. Dampaknya sektor riil akan terancam, daya beli akan semakin melemah dan ini akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujar wakil ketua BAKN DPR ini.
Dia menyebut, parlemen mendorong Pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam APBN 2024. “Tentu saja tidak mudah, apalagi Pemerintahan saat ini tinggal menunggu waktu untuk berakhir. Tidak akan banyak kebijakan baru yang akan dikeluarkan, selain melanjutkan apa yang sudah dikerjakan,” tambahnya.
Anggota Komisi IV DPR Hermanto juga menilai, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama ini belum dianggap sebagai prestasi atau berita gembira karena beberapa hal yang menjadi catatan penting terkait tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal itu disebabkan daya beli masyarakat yang semakin melemah, karena inflasi cenderung meningkat.
Baca juga : New Energy Ecosystem Dipuji
Indikasinya, harga kebutuhan pokok meningkat dan stok pangan cenderung turun. Hal ini membuat masyarakat mengurangi dan membatasi pembelian terhadap barang kebutuhan pokok, baik volume maupun jenis. “Nilai tukar rupiah cenderung melemah dapat berakibat pada nilai utang luar negeri meningkat dan APBN terbebani pembayaran utang,” ujarnya.
Investasi asing juga cenderung pada investasi pasar uang dan modal, minim alokasi pada sektor riil. Hal itu dinilai tidak berdampak pada pembukaan lapangan kerja baru. Faktor ekonomi global dan geopolitik membuat masing-masing negara lebih mengamankan ekonomi negaranya dan berat melakukan ekspansi investasi. KAL
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 6, edisi Minggu, 19 Mei 2024 dengan judul "Kinerja Ekonomi Di 2024 Kuartal I Cemerlang, Kuartal II Belum Tentu"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya