Dark/Light Mode

Rangkul BUMN Di 5 Sektor Strategis

New Energy Ecosystem Dipuji

Minggu, 19 Mei 2024 07:05 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kolaborasi Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama tujuh BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk implementasi new energy ecosystem (ekosistem energi baru terbarukan), patut diapresiasi.

Tujuh BUMN tersebut, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pupuk Indonesia Utilitas, PT Len Industri (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Prima Armada Raya.

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno pun memuji kolaborasi yang terjalin antara perusahaan pelat merah tersebut. Sebab, untuk membangun ekosistem energi baru terbarukan dibutuhkan waktu yang cukup lama.

“Dalam membangun ekosistem ini, Pemerintah melalui BUMN memang perlu melakukan kolaborasi lintas sektor,” ujar Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Aset-asetnya, Ayo Sita Segera!

Djoko mencontohkan, salah satu penggunaan energi terbarukan yang tengah digeber Pemerintah adalah kendaraan listrik.

Menurut Djoko, bila energi terbarukan ini bisa diimplementasikan pada sektor transportasi, tentunya bisa mendorong penggunaan kendaraan listrik ke depannya.

“Indonesia sebenarnya sudah memproduksi bus listrik dalam negeri yang dilakukan oleh PT INKA,” katanya.

Menurutnya, produk bus listrik besutan INKA tersebut pernah digunakan saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada Oktober 2022.

Baca juga : Warga Rawajati Girang Bisa Umrah Dan Beli Mobil Baru

“Produk dari INKA ini harus bisa dimanfaatkan juga dalam operasional kegiatan perusahaan BUMN,” usulnya.

Terpenting, kata dia, pemanfaatan kendaraan listrik ini bisa diarahkan pada transportasi massal, khususnya yang berbasis listrik atau baterai. Jadi, Dengan dibangunnya sarana dan prasarana yang memadai, akan membuat masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal.

“Apalagi kalau transportasi publik ini terintegrasi dengan perumahan. Begitu juga implementasi energi terbarukan di sektor strategis lainnya,” harapnya.

Dia berharap, Pemerintah melalui kementerian-kementerian terkait lainnya, mampu mendorong produksi dan pembelian bus listrik dalam negeri, bukan dari luar negeri.

Baca juga : Keyakinan Pelatih ArseĀ­nal Mikel Arteta: The Hammers Bisa Jegal City

“Jangan mendorong untuk membeli motor listrik, padahal kebutuhannya ada di transportasi umum,” imbuhnya.

Di kesempatan berbeda, Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial IBC Reynaldi Istanto mengatakan, kolaborasi IBC dengan tujuh BUMN tersebut, tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Dia menjelaskan, langkah awal dari inisiasi new energy ecosystem pada 2024, rencananya meliputi penggunaan motor trail listrik untuk area perkebunan, penggunaan baterai lithium ion untuk telco, serta implementasi fleet motor listrik dan bus listrik untuk area pariwisata.

“Tak hanya itu, ada juga penggunaan battery cell IBC untuk industri pertahanan dan implementasi battery energy storage untuk penggunaan di kereta api,” tutur Reynaldi melalui siaran pers, Kamis (2/5/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.