Dark/Light Mode

Jokowi Sayang Ahok

Jumat, 15 November 2019 08:04 WIB
Ahok dan Jokowi (Foto: IG @basukibtp)
Ahok dan Jokowi (Foto: IG @basukibtp)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi Presiden Jokowi, Ahok bukan hanya mantan partner kerjanya di Jakarta. Ahok bukan sekadar teman, tapi Ahok sahabat sejati Jokowi. Tak heran, di saat Ahok diserang dan dikritik karena bakal diangkat jadi bos BUMN, Jokowi langsung membelanya. Juga memujinya. Inilah salah satu bukti Jokowi memang sayang Ahok.

Kedekatan Jokowi dengan Ahok memang sudah jadi rahasia umum. Hubungan keduanya bukan hanya sebatas perkawanan biasa. Tapi sudah jadi sobat kental.

Saat mendekam di penjara pada pertengahan Mei 2018, Ahok pernah bicara soal kedekatannya dengan Jokowi. Kata dia, Jokowi adalah sahabat sejatinya.

Bagaimana dengan Jokowi? Mantan Wali Kota Solo itu memang ti dak pernah membicarakan secara langsung. Tapi dari cara memperlakukan Ahok, terlihat jelas Ahok adalah orang yang spesial bagi Jokowi.

Kedekatan Jokowi dengan Ahok dimulai saat keduanya berpasangan di Pilgub DKI Jakarta 2012.

Sebenarnya karakter keduanya bertolak belakang. Jokowi kalem dan tenang. Ahok meledak-ledak, juga emosian. Namun ternyata sifat berbeda ini membuat mereka klop. Saat memimpin di DKI, keduanya bisa saling mengisi. Dynamic duo.

Setelah Jokowi menjadi Presiden dan Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta, kedekatan keduanya terus berlanjut. Momen kedekatannya terlihat saat ke duanya meninjau proyek pembangunan di Jakarta.

Baca juga : Sentilan Jokowi Tentang Kasus AW-101

Beberapa kali, Jokowi mengajak Ahok menumpang mobil RI 1. Bahkan Jokowi disebut punya peran memuluskan Ahok jadi Cagub DKI di Pilgub DKI lalu.

Usai Pilgub DKI, nasib memisahkan mereka. Karier Jokowi terus melangit, sampai terpilih lagi jadi presdien dua kali. Sementara Ahok justru jatuh, sejatuh-jatuhnya.

Tak hanya kalah, Ahok juga harus dibui dua tahun karena kasus penistaan agama. Namun, Jokowi sepertinya tak bisa jauh-jauh dari Ahok. Setelah Ahok bebas dari penjara, mantan Bupati Belitung Timur itu dikabarkan akan jadi menterinya Jokowi.

Sayang, wacana ini tak terealisasi karena terganjal aturan. Status Ahok sebagai mantan napi, menghalanginya jadi menteri.

Jokowi tampaknya tak mau potensi Ahok terbuang percuma. Ia pun mengirim Ahok ke BUMN. Kabar ini diketahui saat Rabu (13/11) pagi kemarin. Tiba-tiba saja, Ahok datang ke Kantor Kementerian BUMN untuk menemui Menteri BUMN Erick Thohir. Selama 1,5 jam keduanya bicara.

Usai pertemuan, Ahok mengaku akan dilibatkan di salah satu BUMN. BUMN mana, Ahok tidak tahu.

Kemunculan Ahok ini tentu saja bikin heboh. Belakangan diketahui, Jokowi yang merekomendasikan Ahok untuk jadi bos di salah satu perusahaan pelat merah itu. Jubir Menteri BUMN Arya Sinulingga tak membantah kabar tersebut. Kata dia, yang pasti setiap posisi yang vital untuk BUMN harus koor dinasi dengan Jokowi.

Baca juga : Jokowi Puji Perangcang Jembatan Layang LRT Jabodebek

“Tidak mungkin nggak. Pasti konsultasi dulu dengan Pak Jokowi,” kata Arya.

Ahok dikabarkan akan ditempatkan sebagai bos perusahaan energi pelat merah, seperti Pertamina, PLN, dan Inalum.

Bagaimana tanggapan Jokowi? Saat ditanya apakah apakah benar merekomendasikan Ahok, Jokowi tidak menjawabnya secara rinci. Ia bilang, Ahok memang sedang menjalani proses untuk menjadi pemimpin di salah satu BUMN dan ia merestuinya.

“Kita tahu kinerjanya Pak Ahok. Jadi, ini masih dalam proses seleksi,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/11). 

Sebagai mantan partner-nya, Jokowi mengaku tahu betul kinerja Ahok. Hanya saja, ia tidak tahu, akan ditempatkan di mana Ahok. Bisa menjadi Dirut, bisa juga jadi Komut alias Komisaris Utama.

Rencana Ahok mentas di BUMN ini ditanggapi beragam oleh elite politik. Macam-macam komentarnya. Waketum Demokrat, Syarief Hasan berharap, pemerintah lebih cermat lagi memilih pejabat. Apalagi Ahok sudah pernah jadi napi.

“Sekalipun ini wewenang eksekutif, tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan,” kata Syarief, di kompleks DPR, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Lapor Jokowi, Ini Yang Dipamerkan KPU

Eks Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno menilai, pemilihan Ahok ini harus dipertimbangkan secara matang. Jangan sampai bikin masyarakat berspekulasi yang tidak-tidak. Ia sendiri menilai wajar, kalau Ahok dipilih jadi bos di salah satu perusahaan BUMN. Apalagi, Ahok punya pengalaman di pertambangan.

“Yang dicari tentu kecocokannya kepada right man on the right place. Kita tunggu saja dulu,” kata Sandi, di Yogyakarta, Kamis (14/11).

Ada juga yang mendukungnya. Misalnya politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Dia yakin, Ahok bisa bekerja dengan baik ketika memimpin suatu perusahaan BUMN. “Sebagai seorang sahabat, saya yakin dia mampu,” ujarnya.

Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, pemilihan Ahok ini ada plus minusnya. Sebagai seorang profesional, Ahok punya kapasitas mempimpin perusahaan besar. Hanya saja, Ahok pernah membuat luka di negeri ini.

Karena itu, ia berharap Jokowi dan Erick mempertimbangkan masa lalu Ahok ini. Hendri menilai, langkah Ahok ke BUMN tak akan menemui hambatan. Pasalnya, Ahok adalah kawan Jokowi. Jokowi sayang betul sama Ahok, dan ingin melihat Ahok tak hanya berpangku tangan. Tetapi juga ikut berkontribusi.

“Saya percaya kapasitas Ahok, tapi ini tetap perlu ditinjau kembali,” kata Hendri, saat dikontak, Kamis (14/11) malam. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :