Dark/Light Mode

Mau Hapus UN

Nadiem Putar Kaset Kusut

Jumat, 29 November 2019 07:27 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. (Foto: Patra Rizki Syahputra/Rakyat Merdeka)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. (Foto: Patra Rizki Syahputra/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mendikbud Nadiem Makarim mulai menunjukkan gebrakannya. Salah satunya, dia sedang mengkaji penghapusan Ujian Nasional alias UN. Namun, soal ini bukan barang baru. Mendikbud sebelumnya juga pernah mewacanakannya, tapi ditolak rame-rame. Bahkan, oleh Presiden Jokowi sendiri. Nah, apakah ide ini akan mulus di era Nadiem? Atau hanya sekadar memutar-mutar kaset kusut?

Ditemui di Ballroom The Ritz-Carl ton Hotel Kuningan, kemarin, Nadiem belum menjelaskan lebih jauh hasil kajian penghapusan UN. “Itu yang sedang kami kaji. Ditunggu kabarnya,” ujarnya.

Baca juga : Maguire Layak Jadi Kapten MU

Dia menyebut, Kemendikbud saat ini tengah berupaya menciptakan kesinambungan antara sistem pendidikan dan dunia industri. Salah satu caranya adalah deregulasi dan debirokratisasi dari semua instansi unit pendidikan. “Makanya platform nya yang kami sebutkan itu merdeka belajar,” imbuh Nadiem.

Kemendikbud, lanjutnya, akan mengutamakan kompetensi daripada menghafal. Kementerian itu pun akan melakukan penyederhanaan kurikulum. “Itu suatu perubahan yang akan kita terapkan dan kita sempurnakan,” ujarnya. Nadiem juga menyebut, kualitas SDM pengajar atau guru juga perlu ditingkatkan. Peningkatan itu akan dilakukan di semua jenjang pendidikan.

Baca juga : Ida Mahmudah Siap Jadi Ketua DPRD DKI

Lalu kapan UN akan dihapus? Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebelumnya menyebut, UN masih akan dilakukan tahun depan.

Anggota BSNP Kemendikbud, Doni A Koesoema mengatakan, penghapusan ujian nasional tak mesti menyeluruh untuk semua tingkatan sekolah. Khusus SMA, tetap penting sebagai ukuran nilai standar nasional dan nilai untuk masuk perguruan tinggi.

Baca juga : KLHK : Kualitas Udara di Jakarta Masih Relatif Bagus

Sementara untuk SD dan SMP, baginya tak ada masalah UN dihapuskan. Di tingkatan ini cukup digelar tes kompetensi saja. “SMK juga nggak perlu UN. Karena arah kita untuk SMK itu langsung masuk Politeknik. Hanya SMA yang tetap ada, sebagai salah satu syarat untuk penerimaan perguruan tinggi,” ujar Doni.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.