Dark/Light Mode

Militer Filipina Sukses Bebaskan WNI, Panglima TNI Ucapkan Terima Kasih

Kamis, 16 Januari 2020 20:13 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengapresiasi kepada seluruh aparat militer yang terlibat dalam proses pembebasan WNI Muhammad Farhan.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengapresiasi kepada seluruh aparat militer yang terlibat dalam proses pembebasan WNI Muhammad Farhan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengapresiasi aparat militer yang terlibat dalam proses pembebasan Warga Negara Indonesia (WNI) Muhammad Farhan, yang disandera Abu Sayyaf Group (ASG) di selatan Filipina.

"Muhammad Farhan ini adalah WNI terakhir yang berhasil dibebaskan. Saya ucapkan terima kasih kepada aparat yang telah sukses menjalankam misi pembebasan," kata Panglima Hadi di Kabupaten Kepulauan Morotai, Maluku Utara, Kamis (16/1).

Baca juga : Menlu Minta Filipina Intensifkan Upaya Pembebasan WNI Dari Cengkeraman Abu Sayyaf

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini menjelaskan, Farhan merupakan salah satu dari tiga WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf di perairan Tambisan, Lahad Datu, Malaysia 23 September 2019. Sementara dua sandera lain yakni Maharudin dan Samiun telah dibebaskan pada 22 Desember 2019 dan diserahkan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi kepada keluarga pada 26 Desember 2019.

"Jadi, dengan telah dibebaskannya Muhammad Farhan, sudah tak ada lagi WNI yang disandera. Jadi sudah selesai," ujarnya.

Baca juga : Jokowi Minta Menag Tuntaskan Radikalisme dan Intoleransi

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa Farhan berhasil bebas pada 15 Januari 2020 pukul 18.45 waktu setempat, setelah diselamatkan militer Filipina di Baranggay Bato Bato, Indanan Sulu. Farhan telah menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Westmincom, Zamboanga, dan dinyatakan sehat. Selanjutnya, Farhan akan diserahterimakan dari otoritas Filipina kepada KBRI Manila dan dipulangkan ke Indonesia.

Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dari Pemerintah Filipina, termasuk Divisi 11 AFP di Sulu, dalam upaya pembebasan para sandera WNI. Terpisah, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha Judha menambahkan, terdapat 39 WNI yang pernah disandera kelompok tersebut. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.