Dark/Light Mode

Dari Istiqlal Ke Soetta, Jokowi 36,8 Derajat

Sabtu, 14 Maret 2020 09:27 WIB
Presiden Jokowi meninjau penyemprotan disinfektan. (Foto: Biro Pers)
Presiden Jokowi meninjau penyemprotan disinfektan. (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah beberapa hari melakukan aktifitas di Istana, kemarin Presiden Jokowi keluar Istana. Jokowi datang ke Masjid Istiqlal dan Bandara Soekarno Hatta

Di dua tempat itu, Jokowi memantau proses penanganan virus corona. Di Istiqlal, Jokowi menyaksikan penyemprotan disinfektan. Di Bandara Soetta, mengecek sterilisasi penumpang.

Mobil dinas Presiden berplat nomor RI­1 tiba di depan pintu Masjid Istiqlal pukul 09.12 WIB. Jokowi mengenakan setelan kerja seperti biasanya; kemeja putih lengan panjang dan celana hi­tam. Bedanya, kali ini dia memakai kopiah hitam. Jokowi menanggalkan sepatunya di depan, hanya menyisakan kaus kaki putih. Presiden juga tak mengenakan masker.

Dia tak sendirian. Ada Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang mendampinginya.

Baca juga : Imam Besar Istiqlal: Virus Corona Bukan Azab

Begitu melihat Jokowi, 35 petugas yang sudah bersiaga sejak pukul 08.15, langsung melakukan aksinya. Puluhan petugas yang terdiri dari 15 petugas PMI, 6 Kesdam Jaya, 6 Gegana, 6 Kodim Jakarta Pusat, dan 2 KAI DAOPS itu langsung menyemprotkan cairan disinfektan di ruangan shalat utama masjid.

Dimulai dari depan tempat khatib biasa memberikan ceramah, lalu ke lantai Masjid yang karpetnya sudah digulung. Kabinet Al­Quran juga tak luput dari penyemprotan. Para petugas ini mengenakan pakaian yang dikenal dengan nama haz­mat berwarna putih, masker, kacamata, sepatu boot karet hitam dan kuning, serta sarung tangan karet berwarna hitam, oranye dan hijau.

Presiden Jokowi memantau proses ste­rillisasi dari jarak sekitar 20 meter. Dia tampak berbincang dengan Nasaruddin Umar. Beberapa kali Jokowi tampak menganggukkan kepala. Meski bau disinfektan cukup menyengat, tapi Jokowi tampak tak terganggu. Tak sampai 15 menit Presiden berada di sana. Pukul 09.25 Jokowi meninggalkan Masjid terbesar se­Asia Tenggara itu.

Siang harinya, Jokowi meninjau Bandara Soekarno­Hatta. Dia tiba di Terminal 3 pukul 14.10. Presiden masih didampingi Erick Thohir dan Terawan. Ada pula Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjah­janto, Kapolri Jenderal Idham Aziz, Kepala BIN Budi Gunawan, Kepala BNPB Doni Monardo, serta President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

Baca juga : Segera, Agendakan Jokowi Ke Kediri

Jokowi mengecek proses sterilisasi di pintu masuk Terminal 3 yang me­ rupakan terminal internasional. Be­berapa petugas yang mengenakan pakaian hazmat menyemprotkan cairan disinfektan ke sejumlah area bandara.

Jokowi kemudian berkeliling hingga pintu kedatangan internasional. Se­panjang peninjauan, dia terus berbincang dengan Awaluddin. Bos AP II itu tampak memberi penjelasan. Jokowi sesekali menganggukkan kepala.

Jokowi kemudian menjajal thermal scanner. Petugas bandara juga sempat mengecek suhu tubuh eks Wali Kota Solo itu menggunakan thermal gun. Jokowi pun mengajaknya ngobrol. “Berapa?” tanya Jokowi. “36,8 derajat, Pak,” jawab petugas yang mengenakan masker dan rompi kuning bertuliskan health quarantine itu. Tidak lupa dia juga mengisi kartu kesehatan.

Seusai mengecek sejumlah prosedur dan perlengkapan pencegahan virus corona, Jokowi melakukan jumpa pers. Dia mengatakan, kunjungannya ke bandara untuk memastikan semuanya berjalan sesuai prosedur. “Tadi saya juga ingin memastikan bahwa thermal scanner dan thermal gun betul­betul ada dan dipasang,” ujar Jokowi.

Baca juga : Komisaris PTPP Blusukan Ke Proyek Soetta dan Menara BRI

Dia menilai, proses pemeriksaan di Soetta sangat ketat. Selain wajib mengisi kartu kewaspadaan kesehatan, orang yang datang dari luar negeri dicek beberapa kali.

Akun @FaridWN mendukung pe­ngecekan suhu tubuh untuk cegah corona. Namun, dia berharap pengece­ kan suhu tubuh bisa dilakukan secara rutin selama 14 hari berturut, dan bu­ kan secara acak... “mengingat angka suspect dan penderita corona semakin meningkat,” ujarnya.

Sementara, akun @ariefr23 meminta, pengukuran suhu tubuh juga dilakukan di instansi, perusahaan, atau sekolah, bahkan di bandara untuk penerbangan lokal (terutama dari kota terinfeksi). Dia juga mengusulkan untuk meliburkan sekolah. “Liburkan sekolah, atau setidaknya kegiatan tambahan diluar KBM,” cuitnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.