Dark/Light Mode

PVMBG: Gempa Mentawai Terkait Aktivitas Penunjaman Lempeng Indo-Australia

Sabtu, 2 Februari 2019 19:41 WIB
Peta lokasi gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Sabtu (2/2). (Foto: BMKG)
Peta lokasi gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Sabtu (2/2). (Foto: BMKG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat mengalami 3 kali gempa bumi di lokasi yang berdekatan pada Sabtu (2/2), antara pukul 16.03-16.58 WIB.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pada pukul 16.03 tercatat bermagnitudo 5,3. Pukul 16.27 WIB, gempa bermagnitudo. Kemudian pukul 16.58, gempa bermagnitudo 5,2 SR.

Gempa bermagnitudo 6 terletak pada koordinat 99,84°BT dan 3,03° LS pada kedalaman 17 km. Jaraknya 117 km arah Tenggara Kepulauan Mentawai.

Baca juga : Penunjaman Lempeng Indo Australia Pengaruhi Gempa Aceh Barat

Menurut GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman melalui GEOFON program, gempa tersebut berpusat di koordinat 100,09° BT dan 2,87° LS dengan kekuatan 6 Mw dan kedalaman 10 km. Sementara The United States Geological Survey (USGS) Amerika, menginformasikan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 100,7021° BT dan 2,860° LS, dengan magnitudo M 6,1 pada kedalaman 10 km.

Dalam tanggapan tertulisnya, Sabtu (2/2), Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjelaskan, pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia, di perairan Barat Daya Pulau Pagai Utara, Kepulauan Mentawai.

Tatanan tektonik Pantai Barat Sumatera, dipengaruhi zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Sehingga, memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Sumatera.

Baca juga : Gempa Sukabumi Dipicu Aktivitas Penunjaman Lempeng Indo-Australia

Kondisi geologi di sekitar pusat gempa bumi, pada umumnya tersusun oleh alluvium dan endapan pantai, batuan sedimen berumur Tersier serta batuan Pra-Tersier. Jenis batuan berumur muda seperti alluvium dan batuan Kuarter, biasanya bersifat urai dan mengamplifikasi guncangan gempa bumi.

"Berdasarkan posisi pusat gempa bumi dan kedalamannya, serta mekanisme fokal sumber gempa bumi yang berupa sesar naik (GFZ), kejadian gempa bumi ini berasosiasi dengan aktifitas penunjaman Lempeng Indo-Australia, ke bawah Lempeng Eurasia di lokasi tersebut," terang PVMBG dalam tanggapan tertulis tersebut.

Berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi, guncangan gempa dirasakan di lokasi tersebut dengan intenaitas III MMI (Modified Mercalli Intensity). BMKG melaporkan, guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Padang, Pariaman dan Painan dengan intensitas III-IV MMI, serta di Padang Panjang, Bukittinggi dan Solok dengan intensitas II-III MMI.

Baca juga : Demi Keselamatan, Dirjen Hubud Terus Pantau Aktivitas Gunung Anak Krakatau

"Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami. Karena meskipun berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami," terang PVMBG. Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini.

Terkait hal ini, PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat juga harus tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil," tegas PVMBG. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.