Dark/Light Mode

Duh, Corona Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi Minus 0,4 Persen

Rabu, 1 April 2020 13:33 WIB
Menkeu Sri Mulyani. (Foto: net)
Menkeu Sri Mulyani. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengungkapkan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi akibat virus corona (Covid-19) minus 0,4 persen. Angka ini menurun dibanding skenario terburuk sebelumnya yang 0 persen.

Hal tersebut diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam video conference, Rabu (1/4). 

Baca juga : Corona Bikin Merana

Sri Mul mengatakan, untuk skenario berat, ekonomi hanya tumbuh 2,3 persen. Angka ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,5 persen. Padahal dalam APBN 2020, ekonomi dipatok diangka 5 persen.

Menurut dia, corona mengakibatkan kegiatan ekonomi menurun. Bahkan, banyak masyarakat tak bisa bayar kreditnya. Ini tentu berdampak pada lembaga keuangan.

Baca juga : Wabah Corona Di Italia Mulai Mereda?

Sementara rupiah diprediksi tembus Rp 20.000 per dolar AS dalam skenario sangat berat. Sedangkan skenario berat rupiah dipatok 17.500 per dolar AS. Padahal dalam APBN rupiah dipatok Rp 14.400.

Inflasi pun diproyeksi meningkat hingga 5,1 persen di tahun ini untuk skenario sangat berat dan 3,9 persen untuk skenario berat. Angka ini juga jauh di atas target sebesar 3,1 persen dalam APBN 2020.

Baca juga : Gubernur BI: Pemulihan Ekonomi Tertahan Corona

Investasi juga diperkirakan turun menjadi 4,22 persen dalam skenario terburuk, dari target dalam APBN 2020 sebesar 6 persen. Sedangkan ekspor bahkan diperkirakan turun 15,6 persen dalam skenario terburuk tahun ini, dari target dalam APBN 2020 sebesar 3,7 persen.

Begitu juga dengan impor yang turun hingga menjadi minus 16,65 persen, dari target dalam APBN 2020 sebesar 3,2 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.