Dark/Light Mode

Rasio Elektrifikasi Indonesia Naik Signifkan, Tapi Masih Tertinggal dari Negara Tetangga

Jumat, 3 April 2020 11:39 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pertama, sebutnya, untuk 433 desa yang belum berlistrik ia minta diidentifikasi secara jelas desa mana yang berdekatan dengan yang tak berlistrik, dan desa mana yang rumah antar penduduknya berjauhan. Untuk desa yang berdekatan, kata Jokowi ada beberapa strategi pendekatan teknologi yang bisa diterapkan. Bisa dengan ekstensi jaringan listrik, pembangunan micro hydro, PLTD atau distribusi tabung listrik yang dilengkapi dengan stasiun pengisian energi listrik.

Baca juga : Berbagi Kesuksesan Negaranya Tangani Corona

"Yang kedua, kesiapan anggaran, regulasi dan kebijakan," sambungnya. Ini diperlukan untuk mendukung program desa listrik ini.

Baca juga : Sri Mul: Anggaran Aman, Tapi Logistik Masih Jadi PR

Ketiga, lanjut Jokowi, Ia meminta akses warga terutama warga miskin dalam mendapatkan listrik ditingkatkan. Presiden juga berharap program listrik untuk desa berlistrik ini betul-betul punya nilai tambah bagi peningkatan ekonomi di desa. "Sehingga program berlistrik perlu ada sambungannya dengan program pemanfaatan listrik secara efisien dan produktif," tandasnya.

Baca juga : Bicara Indonesia 5G, Wawali Tegal Mengagumkan

Terutama, kata Presiden dalam pengembangan industri rumah tangga, maupun industri rumahan. Ia juga berharap dengan adanya listrik, anak-anak bisa belajar di malam hari dengan penerangan lampu yang cukup agar kualitas pendidikan di Indonesia juga semakin meningkat. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.