Dark/Light Mode

Saudi Cuma Izinkan Haji Terbatas

Menag Ikut Senang

Rabu, 24 Juni 2020 07:02 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi (kiri). (Foto: Kementerian Agama)
Menteri Agama Fachrul Razi (kiri). (Foto: Kementerian Agama)

RM.id  Rakyat Merdeka - Teka-teki pelaksanaan haji tahun ini akhirnya terjawab. Kemarin, pemerintah Arab Saudi mengumumkan pelaksanaan haji tetap dibuka, tapi khusus untuk warganya saja. Alasannya: untuk mencegah penyebaran corona. Keputusan pemerintah Saudi ini memperkuat keputusan Menteri Agama Fachrul Razi yang memutuskan tidak berangkatkan jemaah haji tahun ini. Menag pun senang.

Keputusan Saudi membuka pelaksaan haji terbatas diumumkan Kementerian Haji dan Umrah melalui akun Twitter resminya @Haj ministry. “Sudah diputuskan haji tahun ini (1441 H/2020 m) dilakukan dengan jumlah jamaah sangat terbatas dari berbagai negara yang sudah berdomisili (residen) di Arab Saudi,” cuitnya.

Menteri Haji Saudi, Mohammad Benten mengatakan, negaranya hanya mengizinkan sekitar seribu jemaah haji. Itupun hanya yang ber tempat tinggal di negara tersebut. “Jumlahnya tidak akan mencapai sepuluh atau ratusan ribu,” katanya seperti dikutip AFP, Selasa (23/6).

Baca juga : New Normal, Kemenhub Hidupkan Lagi Transportasi Ibu Kota Baru

Selain itu ada syarat lain untuk jemaah yang akan berhaji. Syarat tersebut berkaitan dengan usia dan kesehatan calon jemaah. Namun Benten tidak menjelaskan prosesnya lebih spesifik. Dia hanya membeberkan akan bekerja dengan para diplomat di Saudi, untuk memilih calon jamaah dari berbagai negara yang telah tinggal di Saudi, dan memenuhi kriteria kesehatan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Saudi, Tawfiq Al-Rabiah mengatakan, jemaah haji dibatasi untuk yang berusia kurang dari 65 tahun. Calon jemaah juga tidak boleh memiliki riwayat penyakit kronis. Sebelumnya calon jemaah akan melalui uji virus corona sebelum tiba di Makkah, dan harus melakukan karantina di rumah setelah melakukan ibadah.

Adapun panduan kontrol kesehatan yang mesti dipatuhi jemaah antara lain, melakukan preregistration dengan mengirim data pribadi dan detail kontak yang sebelum mengunjungi Masjidil Haram. Pintu masuk dan keluar didesain berbeda untuk mencegah kemacetan di satu pintu.

Baca juga : Cuma Warga Saudi dan Ekspatriat Yang Diizinkan Berhaji Tahun Ini

Pemerintah Saudi juga mengoperasikan kamera yang bisa mendeteksi suhu tubuh di pintu masuk. Orang memiliki suhu tubuh tinggi akan dilarang memasuki Masjidil Haram, serta harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut di lokasi yang dirujuk Kemenkes Saudi.

Jemaah yang punya gejala terinfeksi virus corona atau sempat kontak dengan pasien corona dalam jangka waktu 14 hari jangan dulu mendatangi Masjdil Haram. Jemaah juga wajib mengenakan masker sebelum mendatangi Masjidil Haram. Karpet tidak disediakan dan jemaah akan beribadah di lantai.

Kontainer air zamzam tidak disediakan dan distribusi zamzam dalam botol dihentikan untuk mencegah penyebaran virus. Tidak menyediakan iftar atau maka nan untuk buka puasa dan larangan mem bawa makanan ke Masjidil Haram akan berlanjut. Stiker akan ditempatkan di lantai untuk menandai lokasi jemaah saat sholat, sehingga bisa menerapkan jaga jarak, kira-kira dua meter.

Baca juga : Tips Mengendalikan Hama Kelelawar Pada Lengkeng

Masjidil Haram hanya boleh terisi 40 persen dari kapasitas total. Masjidil Haram masih akan ditutup usai salat Isya dan dibuka kembali satu jam se be lum salat Subuh.

Menag Fachrul Razi mengapresiasi keputusan pemerintah Saudi yang membatasi jumlah jemaah haji karena masih adanya pandemi.

Menurutnya keselamatan jemaah harus diutamakan di tengah pandemi. “Keputusan Saudi sejalan dengan dasar pembatalan keberangkatan jemaah Indonesia yang diumumkan 2 Juni lalu, yaitu keselamatan jemaah haji,” kata dia. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.