Dark/Light Mode

Dongkrak Harga Karet

Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Beli Hasil Karet Warga Untuk Mengaspal Jalan

Sabtu, 9 Maret 2019 20:37 WIB
Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri)mencoba ambil hasil karet saat silaturahmi dengan Petani Karet Se-Provinsi Sumatra Selatan, di Pusat Penelitian Karet, Balai Pusat Penelitian Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (9/3). (Foto: Dok.Setkab RI).
Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri)mencoba ambil hasil karet saat silaturahmi dengan Petani Karet Se-Provinsi Sumatra Selatan, di Pusat Penelitian Karet, Balai Pusat Penelitian Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (9/3). (Foto: Dok.Setkab RI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa keadaan ekonomi dunia saat ini sedang turun dan banyak negara yang tidak kuat menanggung serta berada pada posisi minus baik itu di Amerika Latin maupun Eropa.

Dikatakan Jokowi di Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Karet Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (9/3), “Kita Alhamdulillah, meskipun juga menanggung beban tekanan ekonomi dunia yang tidak gampang, kita masih bisa mempertahankan ekonomi kita di atas 5 persen. Ini patut kita syukuri."

Lebih lanjut Jokowi mengatakan ekonomi yang turun tersebut, permintaan untuk kelapa sawit, misalnya, kelapa sawit juga ikut turun sehingga harga otomatis juga ikut turun.

Baca juga : Jokowi Pastikan Pedagang Kecil Bebas Pungutan

“Batubara permintaan turun, harga juga ikut turun. Termasuk karet, juga sama. Inilah problem besar kita karena ekonomi dunia belum normal, belum normal,” ujarnya di acara silaturahmi para petani karet Se-Provinsi Sumatera Selatan

Khusus untuk karet, menurut Jokowi, Pemerintah sudah berupaya beberapa tahun ini, meski memang tidak mudah, mengendalikan ini karena karet produsen terbesarnya ada di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Ia menambahkan bahwa pemerintah sudah berhubungan dengan Malaysia dan Thailand. “Untuk apa? Untuk mengendalikan agar suplai ke pasar itu bisa diturunkan. Barangnya kurang, berarti harganya bisa kedongkrak naik,” jelasnya.

Baca juga : Jokowi: Saya Pertaruhkan Jabatan & Reputasi Saya Untuk Negara

Meski negosiasi dengan negara lain itu tidak mudah, menurut Jokowi, Alhamdulillah 3 minggu yang lalu pemerintah Indonesia berhasil berbicara dan sudah mendekati agak final Malaysia dan Thailand.

“Sehingga 2 minggu ini mulai harga karet terdongkrak naik. Bapak-Ibu merasakan ndak? Merasakan ndak? Ya, kita harus ngomong apa adanya,” tambah Presiden ke-7 Republik Indonesia.

Hal ini, menurut Jokowi, patut disyukuri karena keadaan ekonomi dunia itu masih pada posisi yang belum baik tetapi akan menuju pada normal kembali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.