Dark/Light Mode

Gandeng Iriana Di Kebun Karet

Jokowi: Ekonomi 5%, Alhamdulillah

Minggu, 10 Maret 2019 05:09 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bergandengan tangan saat meninjau kebun karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bergandengan tangan saat meninjau kebun karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
"Kita Alhamdulillah, meskipun menanggung tekanan ekonomi dunia, bisa pertahankan ekonomi di atas 5 persen," kata Jokowi.

Presiden menjelaskan, lesunya ekonomi global ini memang berdampak ke mana-mana. Tak hanya karet. Permintaan dunia terhadap minyak sawit pun, ikut turun. Otomatis, harga sawit pun ikutan anjlok. Demikian pula harga batubara.

"Inilah problem besar kita, karena ekonomi dunia belum normal," ujarnya. Khusus untuk karet, Jokowi mengungkapkan, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak harganya.

Pertama, pemerintah sudah berkomunikasi dengan negara-negara produsen karet lain di dunia seperti Malaysia dan Thailand. Tiga negara ini adalah produsen terbesar karet. Jokowi mengaku sudah melakukan penjajakan dengan menteri-menteri dua negara itu, untuk mengendalikan agar suplai ke pasar bisa diturunkan. "Barangnya kurang, berarti harga bisa terdongkrak naik. Tapi, yang namanya negosiasi dengan negara lain tidak mudah," jelasnya.

Baca juga : LNG Melimpah, Alhamdulillah

Meski begitu, Jokowi mengungkapkan, dampaknya sudah terasa. Dua pekan terakhir, harga karet mulai merangkak naik. Dari sebelumnya Rp 5.000-Rp 6.000, sekarang bisa sampai Rp 9.000.

"Ini harus disyukuri, karena ekonomi dunia masih pada posisi yang belum baik. Tetapi akan menuju normal kembali," lanjutnya.

Upaya kedua yang dilakukan pemerintah adalah dengan menggunakan karet, sebagai bahan campuran mengaspal jalan. Program ini, lanjut Jokowi, sudah dicoba di 3 provinsi: Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi.

Kata Jokowi, hasil ujicoba di 3 provinsi itu bagus. Memang harganya menjadi agak mahal sedikit. "Nggak apa-apa, beli. Saya perintahkan. Nggak apa-apa, harga jalan lebih mahal sedikit. Tapi kan kualitasnya lebih baik," ungkap Jokowi.

Baca juga : Dana Desa Kerek Ekonomi Sultra

Selanjutnya, Jokowi ingin agar program ini dilakukan di semua provinsi, kabupaten, dan kota. Dengan demikian, kita tidak akan terlalu tergantung kepada pasar luar negeri untuk menjaga harga karet.

Upaya ketiga adalah dengan memaksimalkan sektor industri. Terkait hal ini, Jokowi telah memerintahkan Menteri Perindustrian agar Indonesia tak terlalu banyak mengekspor produk mentah, melainkan produk jadi.

"Kita harus punya pabrik di sini. Sehingga tidak usah jauh-jauh. Karena, pasar dunia sukanya mengatur. Kelihatan stok banyak, tahan dulu. Harga jatuh, baru dibeli. Sehingga ya itu, problem besarnya adalah pasar dunia yang belum normal. Kita ingin industri yang berkaitan dengan bahan baku karet entah ban, sarung tangan, dan lain-lain," paparnya.

Selesai pidato, Jokowi kemudian menuju kebun karet. Ikut menyadap karet langsung dari pohonnya. Ibu Iriana ikut mendampingi. Nah, usai menyadap karet itu, Jokowi lanjut menyusuri kebun karet sendirian. Ibu Iriana mendampingi dari samping.

Baca juga : Misbakhun: Di Era Jokowi, Pertumbuhan Ekonomi Terjaga

Melihat momen ini, para wartawan menggoda Presiden. "Pak, pegang tangan Ibu, biar kayak pre-wedding," ujar seorang wartawan. Mendengar hal ini, Jokowi dan Ibu Iriana pun bergandengan tangan sambil tersenyum. Sambil berjalan balik ke arah para wartawan, sesekali keduanya berhenti untuk berbincang sebentar.

Momen pamer kemesraan ini jadi bidikan kamera awak media. Lalu, kehebohan ini pun ramai di dunia maya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.