Dark/Light Mode

Biden Jadi Presiden

Prabowo Pede Leluasa Masuk-Keluar Amerika

Selasa, 10 November 2020 06:36 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Foto: Instagram)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Prabowo akan tetap diistimewakan oleh Amerika. “Karena membangun pertahanan dengan Indonesia adalah kepentingan AS,” kata Hikmahanto kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Menurutnya, negara Adidaya itu sangat khawatir jika Indonesia jatuh ke tangan China. “Bahkan China meminta dibangunkan pangkalan militer,” lanjutnya.

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini bilang, besar kemungkinan Demokrat akan berkompromi terhadap isu HAM yang melekat pada Prabowo.

Baca juga : Benny Susetyo Kecam Presiden Prancis: Kekerasan Tak Ada Kaitan Dengan Agama

Beda dengan dulu. Ketika, untuk mendapatkan visa masuk ke AS saja, Prabowo selalu ditolak.Jika pun ada pertentangan dari Demokrat, diyakini akan sebatas antara politisi dengan birokrat AS saja. “Bisa jadi. Karena dulu kan China belum sekuat sekarang. Dulu AS yang paling tahu soal HAM dan lainnya,” tandasnya.

Pengamat Politik Internasioal Arya Sandhiyudha punya analisis yang sama. Kata dia, sosok Prabowo di mata Amerika pada masa lalu, berbeda dengan sekarang. Prabowo sekarang merepresentasikan dirinya sebagai pemerintah. Perpanjangan tangan dari Presiden Jokowi. Jadi, tidak ada alasan bagi Amerika untuk tidak menghormati dan mengistimewakan Prabowo.“Nggak bisa lagi dipandang sebagai pribadi,” kata Arya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Trump saja, lanjut dia, yang selama kepemimpinannya dikenal isolasionisme dan tidak lazim mengutus pejabat penting ke Indonesia, harus mengubah cara pandangnya. Meskipun terlambat.“Karena untuk menghadapi China, AS perlu diplomasi pertahanan. Sangat tidak menguntungkan kalau AS saat ini mempermasalahkan masa lalu seseorang (Prabowo) yang sekarang dianggap sebagai respresentasi negara,” pungkasnya.

Baca juga : Presiden PKS Kirim Surat Kecaman

Apa tanggapan orang Gerindra? Yang jelas, Juru bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak menyambut baik terpilihnya Biden sebagai Presiden Amerika. Oke-oke saja. Meskipun di ketahui, Biden berlatar belakang berbeda dengan Trump. Demikian pula sikap politiknya.“Kita tentu mengucapkan selamat kepada Biden dan Kamala,” kata Dahnil kepada Rakyat Merdeka kemarin.

Ia tidak menyiratkan ada kekhawatiran akan terganggunya hubungan baik Indonesia - AS yang sudah dibangun Prabowo di era Presiden Trump. Khususnya dalam hal diplomasi pertahanan. “Kita berharap hubungan bilateral antara AS dan Indonesia semakin kuat,” harapnya.

Namun, Dahnil tidak menjawab apakah Menhan akan kembali melakukan kunjungan ulang ke Amerika, ketika kabinet Biden terbentuk. Yang jelas, ia memastikan hubungan bilateral yang sudah dibangun di era Trump tinggal dilanjutkan. Tak perlu dimulai dari nol lagi. “Tinggal melanjutkan kerja sama bilateral bidang pertahanan yang selama ini sudah dilakukan,” tambah mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.

Baca juga : Di Hadapan Presiden, Mentan Jelaskan Food Estate Humbang Hasundutan

Hal senada juga disampaikan politisi Gerindra Andre Rosiade. Menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas pergantian rezim di AS. Sebab, hubungan yang dibangun Prabowo, khususnya dalam hal diplomasi pertahanan adalah represen tasi pemerintah. Bukan personal. “Hubungannya kan G to G (Government to Government) ya. Siapa pun Presiden Amerika, tentu hubungan pemerintah Indonesia dengan Amerika akan semakin baik ke depannya,” yakin Andre, kepada Rakyat Merdeka kemarin.

Lagi pula, lanjut dia, kekhawatiran akan rekam jejak Prabowo terkait dugaan pelanggaran HAM di masa lalu akan menjadi batu sandungan, sangat tidak beralasan. Meskipun Biden dan partai yang membesarkannya itu, di ketahui sangat concern terhadap isu-isu hak asasi manusia.“Karena sekali lagi, Pak Prabowo tidak bersalah dan proses pengadilan militer sudah berjalan dan terbukti tidak bersalah. Makanya beliau bisa mencalonkan diri sebagai Presiden,” tegasnya. [SAR/UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.