Dark/Light Mode

Koalisi-Oposisi Minta Reshuffle

Pak Jokowi, Nunggu Apa?

Rabu, 9 Desember 2020 06:40 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram)
Presiden Jokowi. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Desakan reshuffle kabinet semakin menguat usai dua menteri “dikarungi” Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Desakan tidak hanya datang dari oposisi, tapi juga koalisi. Namun, hingga kini istana masih bungkam. Pak Jokowi nunggu apa lagi ya?

Seruan agar Kabinet Indonesia Maju dikocok ulang, sudah ditabuh sejak umur kabinet belum genap setahun. Lalu isu itu menguat seiring rentetan kemarahan dan kekecewaan Presiden Jokowi terhadap kinerja para menteri, yang dipamerkan secara terbuka ke publik. Khususnya sejak pandemi Covid-19 melanda. Bahkan, eks Wali Kota Solo itu mengancam akan melakukan reshuffle dalam Sidang Kabinet Paripurna, 18 Juni lalu.

Baca juga : Moeldoko: Tunggu Saja!

Sejak saat itu, partai politik yang sebelumnya malu-malu, mulai berani menyerukan perombakan kabinet. Khususnya dari parpol koalisi. Tapi, hampir setengah tahun berlalu, belum ada satu pun menteri yang diganti.

Hingga Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari P Batubara “dicopot secara paksa” KPK lewat operasi tangkap tangan (OTT). Ditahannya dua menteri tersebut, bikin reshuffle kembali menemukan momentumnya.

Baca juga : Antisipasi La Nina, Menhub Cek Kapal Canggih Basarnas

Politisi PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, empat faktor pendukung kocok ulang kabinet dimungkinkan terjadi dalam waktu dekat. Pertama, jelang Tahun Baru. Kedua, kasus korupsi yang melibatkan menteri. Ketiga, peluang masuknya PAN ke kabinet dan keempat, penanganan Covid 19 belum menunjukkan progres yang menggembirakan. “Memang timing-nya tepat ya,” kata Hendrawan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dukungan yang sama juga datang dari Partai NasDem. Kader NasDem, Charles Meikyansah berkeyakinan Jokowi sedang menyiapkan menteri terbaiknya. Namun, dia juga belum tahu kapan perombakan kabinet itu akan diumumkan. “Semakin cepat semakin baik. Karena menteri Ad Interim atau menteri sementara itu kan tidak punya banyak keleluasan,” kata Charles kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.