Dark/Light Mode

Jokowi: Stop Praktik Keagamaan Yang Eksklusif Dan Tertutup

Rabu, 7 April 2021 11:46 WIB
Tangkapan layar Presiden Jokowi dalam peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2021dari Istana Merdeka Jakarta, secara virtual, Rabu (7/4). (Sumber: YouTube)
Tangkapan layar Presiden Jokowi dalam peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2021dari Istana Merdeka Jakarta, secara virtual, Rabu (7/4). (Sumber: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menegaskan, praktik-praktik keagamaan yang eksklusif dan tertutup harus dihindari. Karena tidak sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.

Hal itu disampaikan Presiden dalam peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2021 dari Istana Merdeka Jakarta, secara virtual, Rabu (7/4).

Baca juga : Jokowi Minta Penyaluran Bantuan Untuk Korban Bencana Di NTT-NTB Dikebut

 "Sikap tertutup, sikap eksklusif adalah sikap yang tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Sikap tertutup akan memivu dan meningkatkan intoleransi. Merusak sendi-sendi kebangsaan kita. Praktik keagamaan eksklusif, tertutup, harus kita hindari. Karena sikap ini pasti akan memicu penolakan dan pertentangan," ujar Presiden di Jakarta, Rabu (7/4).

Karena itu, Presiden mengajak jajaran pimpinan, keluarga besar LDII untuk selalu menyuarakan dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan. Serta melaksanakan sikap terbuka terhadap perbedaan-perbedaan untuk bergaul, bergotong-royong bersama dalam perbedaan.

Baca juga : Jokowi Minta Banjir Bandang Di NTT Dan NTB Segera Ditangani

"Termasuk perbedaan pandangan keagamaan," tegas Jokowi.

Pemerintah berkomitmen dan akan terus berupaya mendorong moderasi beragama. Sikap-sikap tidak toleran, terlebih disertai kekerasan fisik maupun verbal, harus hilang dari bumi pertiwi.

Baca juga : Sigap Atasi Kebakaran Kilang Balongan, Pertamina Patut Diapresiasi

"Sikap keras dalam beragama yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat, tidak boleh ada di negeri yang kita cintai," tandas Jokowi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.