Dark/Light Mode

Pengamat: Perubahan Nomenklatur Kementerian Bisa Picu Reshuffle Jilid 2

Jumat, 9 April 2021 20:32 WIB
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari (Foto: Istimewa)
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
"Kalau untuk Kementerian Investasi, saya lihat menterinya tetap Bahlil. Setahu saya, memang dari awal, Pak Jokowi maunya Kementerian Investasi. Bahlil pun sesungguhnya ditunjuk sebagai Menteri Investasi. Namun, karena terbentur nomenklatur dan peraturan, lembaganya tetap bernama BKPM," urai Qodari.

Menurutnya, sejauh ini Jokowi mempunyai penilaian yang cukup baik terhadap Bahlil.

Baca juga : Luhut Dorong Kolaborasi Food Estate Libatkan Kementan, Kementerian PUPR Dan Peneliti

"Saya lihat, Pak Jokowi senang dan puas dengan kinerja Bahlil," tandas Qodari.

Ia berpendapat, pembentukan Kementerian Investasi tak lepas dari usaha keras pemerintah menggenjot investasi. Terutama bila dikaitkan dengan turunnya porsi konsumsi dalam negeri, yang bisa menekan laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga : Pengamat: Pembangunan Infrastruktur Penting Untuk Tingkatkan Daya Saing

"Saya kira, ini juga sejalan dengan diberlakukannya dengan UU Cipta Kerja yang berusaha memaksimalkan investasi untuk pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan selanjutnya menurunkan kemiskinan," jelas Qodari.

"Jadi, klop. Kelembagaan dibentuk untuk memaksimalkan peran Undang-undang yang sudah ada. Apalagi, Kemenko-nya juga sudah ada. Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi di bawah Pak Luhut," tandasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.