Dark/Light Mode

Kementan Genjot Kontribusi Perkebunan Untuk Ekonomi Nasional

Selasa, 4 Mei 2021 09:40 WIB
Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian pada Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Perkebunan Tahun 2021 dikutip Selasa (4/5). (Ist)
Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian pada Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Perkebunan Tahun 2021 dikutip Selasa (4/5). (Ist)

 Sebelumnya 
• Program pendukung format (CB)1 tentang peningkatan kapasitas produksi (utamanya gula) CB2 diversifikasi pangan (utamanya Sagu), CB3 lumbung pangan, CB4 pertanian modern (utamanya mekanisasi dan hilirisasi perkebunan), dan CB5 Ekspor (utamanya kopi, kakao, kelapa, karet)

• Program Super Prioritas Pertanian (SPP) pada sub sektor perkebunan antara lain (1) Swasembada gula konsumsi, (2) Seribu desa perkebunan rumah tangga, (3) Program 1 provinsi 1 triliun untuk mekanisasi dan hilirisasi perkebunan, dan (4) Digitalisasi perkebunan dan market place, serta berkontribusi dalam program (1) Food Estate Kalteng Sumut, NTT, Maluku, Sumsel dan Papua, (2) Sekolah pertanian di 34 provinsi, (3) 2,5 juta petani milenial, (4) Magang petani/pekebun milenial ke luar negeri, dan (5) Seribu desa gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks).

Baca juga : Kementan Dorong Kontribusi Perkebunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dalam mendukung diversifikasi pangan, Mentan meminta jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan bersama Dinas dan mitra lainnya agar segera melakukan langkah nyata dalam upaya pengembangan sagu sebagai bahan pokok pengganti beras.

“Tingkatkan terus ekspor komoditas perkebunan 2021 secara kualitas dan kuantitas, tidak hanya untuk kelapa sawit, tetapi juga untuk komoditas strategis lainnya, seperti kopi, kakao, kelapa, karet, kayu manis, lada, dan pala. Buat target-target dan upaya konkritnya secara lebih terukur,” ujarnya.

Baca juga : Sambut Mayday, Buruh Apresiasi Pemulihan Ekonomi Nasional

Terkait Swasembaga gula konsumsi, Lanjutnya, harus mendapatkan perhatian yang serius. Presiden menyoroti khusus terkait hal ini.

Susun langkah-langkah konkrit dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tebu, peningkatan kapasitas dan efisiensi pabrik gula (PG) berbasis tebu (gula konsumsi), peningkatan penyerapan tenaga kerjanya serta peningkatan pendapatan petani/pekebun.

Baca juga : Kementan Nilai Realisasi Sikomandan Berjalan Positif

“Pembangunan seribu desa perkebunan rumah tangga, diarahkan untuk komoditas kelapa dan komoditas lainnya sesuai potensi daerah,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.