Dark/Light Mode

Menkes Terjun Ke Kudus

“Semua Dokter Kelelahan, Capeknya Minta Ampun”

Minggu, 6 Juni 2021 07:55 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyimak perkembangan kasus Covid-19 dari Kepala Puskesmas Jati Ahmad Muhammad (kedua kiri) saat meninjau penanganan Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (5/6/2021). Menkes memberikan bantuan 30 ventilator, 50 ribu swab Antigen, 50 ribu vaksin, serta mengirim 38 dokter dan perawat. (Foto: Antara/Yusuf Nugroho)
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyimak perkembangan kasus Covid-19 dari Kepala Puskesmas Jati Ahmad Muhammad (kedua kiri) saat meninjau penanganan Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (5/6/2021). Menkes memberikan bantuan 30 ventilator, 50 ribu swab Antigen, 50 ribu vaksin, serta mengirim 38 dokter dan perawat. (Foto: Antara/Yusuf Nugroho)

 Sebelumnya 
Ganjar juga mengungkapkan, beberapa daerah bersedia membantu penanganan Corona di Kudus. Mulai dari fasilitas kesehatan hingga tenaga kesehatan. Kota Semarang sudah menyiapkan ambulans hingga rumah sakit. RSUD milik Pemprov Jateng seperti RS Tugurejo Semarang juga sudah bersiap. Dokter penyakit dalam dan dokter umum dari RSUD Moewardi Solo juga dikirimkan untuk membantu.

Secara politik, lanjut dia, sudah menjadi tugasnya untuk melakukan pembinaan pada Bupati Kudus. Karena itu, ia minta Bupati Kudus tidak perlu ragu meminta bantuan. “Kalau harus melakukan tindakan tertentu, lakukan saja, kalau ada kompetensi yang kurang, segera cari agar keputusan bisa cepat dan semua berjalan,” kata Ganjar.

Dia juga mendukung kebijakan Bupati Kudus yang menerapkan dua hari saja mulai kemarin sampai hari ini. Ganjar meminta, masyarakat Kudus mendukung penuh kebijakan tersebut dengan tidak keluar rumah selama dua hari.

Baca juga : Kecelakaan Lalu Lintas Picu Kerugian Ekonomi

IDI Bicara Corona Di Kudus

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ahmad Ipul mengungkapkan, lonjakan kasus Corona yang dialami tenaga medis di Kudus salah satu penyebabnya faktor kelelahan. Sampai Jumat lalu, tercatat ada 33 dokter yang terjangkit Corona bersama ratusan tenaga kesehatan lainnya.

Menurut Ahmad, pasien Corona di Kudus memang melonjak tajam, sampai-sampai over load alias kelebihan beban. Pasien yang datang terus menerus ini mengakibatkan dokter keletihan dan akhirnya terpapar.

Baca juga : Menperin: Produsen Sepatu Asics Pindahkan Pabriknya Dari China Ke Indonesia

“Kebanyakan dokter merasa kelelahan. Beberapa dokter IGD dengan jumlah pasien segitu, mereka capeknya minta ampun, sehingga akhirnya terpapar,” kata Ahmad, kemarin.

Saat kelelahan itu, ia menduga, para dokter menjadi lalai dalam menerapkan protokol kesehatan atau pemakaian alat pelindung diri (APD), sehingga potensi terpapar menjadi lebih tinggi. Untuk sementara ini, para dokter yang terjangkit Corona dalam keadaan baik dan hanya perlu menjalani isolasi mandiri. Hanya sebagian kecil yang memiliki gejala ringan.

Bagaimana tanggapan epidemiolog?

Baca juga : Tertular Demam “Ikatan Cinta”

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, lonjakan kasus yang terjadi di Kudus ini antara lain karena lemahnya sistem surveilans, baik itu testing maupun tracing atau pelacakan di daerah. Akibatnya tidak cepat dalam mendeteksi pasien Corona.

Menurut dia, Rasio lacak isolasi (RLI) Indonesia masih 1,1 poin. Level tersebut di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menerapkan 30 orang terlacak per 1 kasus Corona.

Jika testing, tracing, dan treatment (3T) tak diperbaiki, kata dia, ledakan kasus di Kudus bisa terjadi di daerah lain. “Kalau sudah meledak, orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan akan semakin bertambah banyak dan bisa membuat fasilitas pelayanan kesehatan kewalahan,” kata Tri, tadi malam. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.