Dark/Light Mode

Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dulu, Tak Pakai APBN Sekarang Pakai APBN

Minggu, 10 Oktober 2021 08:05 WIB
Presiden Jokowi ketika meninjau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pemerintah kini mengizinkan proyek kereta cepat didanai APBN. (Foto: Biro Pers)
Presiden Jokowi ketika meninjau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pemerintah kini mengizinkan proyek kereta cepat didanai APBN. (Foto: Biro Pers)

 Sebelumnya 
Agus sudah mengingatkan, bekerja sama dengan China gampang di awal. Namun di tengah jalan, nasibnya seperti proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Beda dengan Jepang.

Lagipula, saat ini cost-nya sangat mahal. Mau dijual berapa per tiketnya. Belum lagi, siapa yang mau menggunakan. Memang naiknya dari Halim, 40 menit ke Padalarang. Pertanyaan selanjutnya, ke Bandung naik apa.

Baca juga : Jubir Kemenko Perekonomian: Sejak Awal, Tak Ada Penugasan Ke Airlangga

Warganet juga ikutan mengomentari penggunaan APBN untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Mantan sekretaris Kementerian BUMN Said Didu melalui akun Twitternya @msaid_didu menilai Indonesia sudah terjebak dalam proyek kereta cepat.

“Jebakan proyek kereta api cepat China semakin dalam. Selain tidak layak, biaya melonjak, sebelumnya dijanjikan tidak akan pakai uang rakyat lewat APBN, akhirnya berubah jadi gunakan APBN,” cuitnya.

Baca juga : Kok Luhut Lagi, Luhut Lagi, Apa Nggak Ada Orang Lain?

@faridgaban menyinggung soal kiritikan kepada proyek kerata cepat pada awal-awal. Pemerintah membela diri dengan mengklaim proyek tersebut tak pakai APBN. Tapi kini justru jadi sebaliknya.

“Dulu, kritik publik thd proyek kereta cepat ditolak dengan alasan “tak pakai uang negara”. Kini, ketika biaya bengkak, uang negara dipakai. Ibukota baru akan idem-ditto. Presiden yang mengklaim proyek “tanpa uang negara” itu pengusaha, bukan negarawan,” cuitnya.

Baca juga : Duh, 7 Persen Warga DKI Masih BAB Sembarangan

@PresidenKopi ikutan menyentil penggunaan APBN untuk kereta cepat. “Lain dulu lain sekarang. Pahamlah kita kita,” cuitnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.