Dark/Light Mode

Di Panggung COP26

Kadin Bakal Perlihatkan Bukti Swasta Dukung Net Zero Emission

Sabtu, 30 Oktober 2021 20:05 WIB
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani (kiri), saat menghadiri acara Road To COP 26, di Jakarta, Selasa (26/10/2021). (Foto: Dok. Kadin Indonesia)
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani (kiri), saat menghadiri acara Road To COP 26, di Jakarta, Selasa (26/10/2021). (Foto: Dok. Kadin Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan berpartisipasi sebagai delegasi Indonesia dalam Konferensi Para Pihak (Conference of Parties/COP) Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) ke-26 atau COP26 di Glasgow, Inggris.

Kadin ditunjuk sebagai mitra pemikiran (thought partner) Pemerintah Indonesia dalam negosiasi COP26. Pada momen ini, Kadin akan mendapatkan kesempatan untuk memperlihatkan keterlibatan aktif sektor swasta Indonesia dalam mencapai komitmen perubahan iklim di panggung internasional.

“Kadin siap berperan aktif dalam membantu Pemerintah Indonesia untuk penuhi komitmen perubahan iklim negara kita. Kadin akan mengajak seluruh komponen pihak swasta, baik itu perusahaan besar maupun UMKM untuk berkolaborasi dalam membangun Agenda Net Zero untuk membantu Pemerintah dalam mencapai Net Zero Indonesia di 2060,” tegas M. Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Indonesia dalam keterangannya, Sabtu (30/10).

Baca juga : Perjuangan Masyarakat Adat Butuh Dukungan Semua Pihak

Untuk diketahui, pada tahun 2015, kondisi perubahan iklim yang semakin parah mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk menandatangani Persetujuan Paris (Paris Agreement) untuk bekerja sama membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C.

Kemudian, Indonesia mengumumkan komitmennya terhadap inisiatif perubahan iklim global. Yakni, melakukan pencapaian net-zero emission pada tahun 2060. Serta menetapkan kontribusi nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) dengan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen (tanpa syarat) dan hingga 41 persen (bersyarat) terhahap business as usual pada tahun 2030.

Dalam rangka menunjukkan komitmen Indonesia terhadap salah satu agenda utama COP26, Kadin akan menampilkan inisiatif-inisiatif keberlanjutan yang telah dilakukan oleh sektor swasta, terutama pada topik-topik berikut ini:

Baca juga : Pakai Produk China Bukan Berarti Condong Ke Beijing

1. Mekanisme carbon market

Adopsi carbon market sebagai instrumen utama untuk mengurangi emisi CO2 semakin meluas. Sebelum COP26, Kadin telah menyelenggarakan forum webinar CXO yang membahas topik ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong pemahaman tentang jenis-jenis dan tren carbon market. Kadin juga telah melakukan benchmarking secara terperinci tentang implementasi carbon market di berbagai negara, dan Kadin akan membagikan hasil analisis ini dengan badan/lembaga pemerintah terkait. Lebih lanjut, Kadin berencana untuk secara resmi meluncurkan Pasar Karbon Domestik Sukarela (Voluntary Domestic Carbon Market) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada COP26 —bergantung pada peraturan mengenai carbon market dan carbon tax yang relevan sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon. Dan, memfasilitasi pembentukan carbon market di Indonesia. KADIN juga merekomendasikan pembentukan satuan tugas publik-swasta untuk merancang dan menerapkan ekosistem carbon market di luar Voluntary Market.

2. Pengurangan deforestasi

Baca juga : 72 Tahun Universitas Nasional 'Berbakti untuk Negeri'

Anggota Kadin secara aktif mendukung pengelolaan hutan lestari yang menjamin kelestarian fungsi produksi, fungsi ekologi dan fungsi sosial hutan. Kadin mendukung penerapan sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) yang secara nyata dapat mencegah deforestasi serta mendorong reforestasi dalam proses bisnis masing-masing untuk mengurangi emisi CO2. Sebagai contoh, salah satu anggota Kadin menjalankan serangkaian tindakan konservasi komprehensif untuk melindungi dan memulihkan lahan gambut di Kalimantan Tengah. Dan, anggota Kadin lainnya memberdayakan masyarakat untuk menerapkan praktik pengelolaan hutan lestari dan menghasilkan kayu bulat bersertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) untuk dijual.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.