Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Aturan Karantina Mau Dinaikkan Jadi 7 Hari
Luhut: Jangan Ada Pikiran Pemerintah Tidak Konsisten
Rabu, 10 November 2021 10:14 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi/Komandan Penanganan Covid-19 Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah sangat mewaspadai potensi kemunculan varian baru. Seperti subvarian Delta Plus atau AY.4.2 yang kini telah masuk ke Singapura dan Malaysia.
Terkait hal tersebut, aturan karantina yang belum lama ini diturunkan dari 5 hari menjadi 3 hari, rencananya akan dinaikkan lagi. Demi meminimalkan risiko masuknya subvarian Delta Plus.
"Bukan tidak mungkin, kalau ada orang datang dari luar negeri, karantinanya akan naik menjadi 7 hari. Ini tidak tertutup kemungkinannya," ujar jawab Luhut, dalam konferensi pers PPKM, Senin (8/11).
Baca juga : Ma`ruf Diceritain Kisah Heroik Prajurit Tua Tak Pernah Mati
Mengenai rencana perubahan masa karantina itu, Luhut meminta masyarakat tak berpikir negatif.
"Jangan ada pikiran, pemerintah tidak konsisten. Strategi kita, taktik kita akan selalu bermuara pada perilaku Covid. Sekarang, sudah ada varian AY.4.2 dari Inggris, yang sudah sampai Malaysia. Jangan dikatakan, kebijakan ini bolak-balik. Tidak sama sekali. Kami sangat hati-hati," tegas Luhut.
Lulusan Terbaik Akademi Militer Nasional tahun 1970 itu menjelaskan, saat ini pemerintah mengambil keputusan berdasarkan science and art. Berbasis data, dan bagaimana kita membaca data tersebut.
Baca juga : Pemerintah Cuma Terima Investasi Pro Lingkungan
"Karena pengalaman kita sudah cukup, kami cukup confident mengatakan, pemerintah sudah cukup jernih melihat persoalan ini. Jadi, jangan ada pikiran, pemerintah tidak konsisten. Pemerintah sangat konsisten. Yang tidak konsisten itu penyakitnya," beber Luhut.
Dia menambahkan, varian Delta Plus memiliki tingkat keganasan 15 persen lebih tinggi, dibanding varian Delta saat ini.
"Jadi, kalau ada saudara atau kita sendiri yang mau kena, ya silakan leha-leha. Tapi, saya tidak mau. Karena itu, saya akan tetap tegas mengantisipasi perilaku Covid. Presiden, saya sendiri, bahkan kita semua juga sudah melihat bahayanya di negara lain," pungkasnya. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya