Dark/Light Mode

Maret Buka Perbatasan Untuk Turis Asing

Malaysia Tak Wajibkan Karantina Dan Tes Suhu

Kamis, 10 Februari 2022 08:10 WIB
Ketua Dewan Pemulihan Nasional Malaysia Muhyiddin Yassin (kanan) usai rapat soal penanggulangan Covid-19. (Foto: Facebook/Muhyiddin Yassiyassin).
Ketua Dewan Pemulihan Nasional Malaysia Muhyiddin Yassin (kanan) usai rapat soal penanggulangan Covid-19. (Foto: Facebook/Muhyiddin Yassiyassin).

 Sebelumnya 
Dia mengatakan, pada 3 Januari lalu, semua negara bagian di Malaysia telah beralih ke fase keempat Program Pemulihan Negara (PPN). Dengan demikian, langkah selanjutnya adalah bergerak ke fase peralihan dari pandemi menuju endemi.

“Pemerintah menyadari bahwa banyak pihak mulai bimbang, menyusul gelombang penularan varian Omicron serta peningkatan jumlah kasus harian Covid-19. Namun begitu, kita tidak boleh membatalkan rencana untuk melangkah ke fase seterusnya,” yakinnya.

Baca juga : Yang Jalani Isoman Wajib Punya Kamar Dan Toilet Sendiri

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM), meski jumlah kasus harian terus meningkat, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan di ICU tercatat rendah.

Dilansir Reuters, kemarin, kasus harian di Malaysia diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 per hari. Per Selasa (8/2), Malaysia mencatat infeksi harian Covid-19 tertinggi dalam 127 hari, yakni 10.089 kasus baru.

Baca juga : Kapal Pembawa WNI Kembali Karam Di Malaysia, 5 Orang Meninggal Dan 1 Hilang

Melalui akun Twitter-nya, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mendesak warga yang belum mendapat vaksinasi penuh, untuk segera melengkapi dosis vaksinasi. Para lansia juga disarankan segera mendapat vaksinasi booster sebagai tindakan pencegahan.

Saat ini hampir 80 persen populasi Malaysia telah menerima vaksin dosis lengkap. Sementara itu, penerima booster pada orang dewasa sudah mencapai 53 persen dari total penduduk. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.