Dark/Light Mode

Disebut Perang Ukraina Rusia Rabu, KBRI Kiev: WNI Aman, Kondisi Kondusif

Selasa, 15 Februari 2022 21:09 WIB
Tentara Ukraina saat latihan di Donetsk Region, timur Ukraine, Selasa, 15 Februari 2022. (Foto Associated Press/Vadim Ghirda)
Tentara Ukraina saat latihan di Donetsk Region, timur Ukraine, Selasa, 15 Februari 2022. (Foto Associated Press/Vadim Ghirda)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua bulan terakhir, konflik Rusia  Ukraina di ujung tanduk. Bahkan Barat menuding Rusia bakal menyerang Ukraina besok, Rabu, 16 Februari 2022. Moskow telah berulang kali membantah tudingan itu. 

Rusia menekankan, hampir 100.000 tentara Rusia yang ada di perbatasan Ukraina adalah respons menanggapi agresi oleh negara aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dan, Selasa (15/2), Moskow menyatakan telah menarik tentara dari perbatasan Ukraina.

Baca juga : Indonesia Desak Ukraina Rusia Dialog, KBRI Kiev: WNI Aman

Informasi ini berasal dari Kementerian Pertahanan Rusia. Kantor berita Rusia Interfax, yang mengutip pernyataan itu, menyebutkan latihan skala besar di seluruh negara tersebut masih berlanjut. Namun beberapa unit distrik militer di bagian Selatan dan Barat telah menyelesaikan latihan mereka dan mulai kembali ke pangkalan, dikutip dari Reuters.

Keputusan itu berbeda dengan pernyataan Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Kedua negara meyakini Rusia siap menyerang Ukraina kapan saja. Bahkan Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss perlu melihat pemindahan besar-besaran yang dilakukan Rusia dari perbatasan Ukraina. Menurutnya, ini cara untuk meyakini Moskow tak punya rencana melakukan invasi.

Baca juga : Rebutan Perhatian, AS Dan Rusia Kirim Petingginya Ke Indonesia

Sebelumnya, Rusia menerjunkan 100 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina. Termasuk kontingen besar untuk latihan bersama di Belarus hingga 20 Februari mendatang. Pihak Moscow membantah rencana menyerang Ukraina. Negara itu juga menuntut jaminan yang mengikat secara hukum dari AS dan NATO agar Ukraina tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan blok militer tersebut. Washington dan Brussels sejauh ini menolak untuk membuat janji semacam itu.

Kondisi WNI
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.