Dark/Light Mode

Kok Bisa Negara Lain Ringan, Di Jepang Omicron Ancam Lonjakan Kematian

Rabu, 16 Februari 2022 17:53 WIB
Warga mengenakan masker di stasiun kereta di Tokyo, 9 Februari 2022. (Reuters/Issei Kato)

Passersby wearing protective face masks walk at a train station concourse, amid the coronavirus disease (COVID-19) pandemic, in Tokyo, Japan, February 9, 2022. REUTERS/Issei Kato
Warga mengenakan masker di stasiun kereta di Tokyo, 9 Februari 2022. (Reuters/Issei Kato) Passersby wearing protective face masks walk at a train station concourse, amid the coronavirus disease (COVID-19) pandemic, in Tokyo, Japan, February 9, 2022. REUTERS/Issei Kato

 Sebelumnya 
Mantan Menteri Urusan Vaksinasi Jepang Taro Kono telah mewanti-wanti Kantor PM Jepang agar bergerak cepat. "Anda harus benar-benar mencambuk mereka agar semuanya bergerak," tegas Kono.

Kono sebelumnya banyak dipuji masyarakat dan pakar kesehatan atas perannya dalam upaya vaksinasi Covid-19. Menurut Kono, intervensi adalah kunci untuk menyelesaikan sesuatu dengan cepat. Dia mengingatkan, saat dirinya merayu eksekutif Pfizer untuk memastikan pengiriman vaksin lebih cepat.

Baca juga : Jangan Anggap Enteng, Varian Omicron Tularkan Banyak Orang Dan Mematikan

Keterlambatan suntikan booster juga terjadi akibat tertundanya persetujuan vaksin Moderna. Yang tersedia hanya Pfizer. Padahal, persediaannya tidak cukup untuk didistribusikan secara merata. Pemerintah Jepang akhirnya merekomendasikan warganya untuk mendapatkan booster mana pun yang tersedia. Kementerian Kesehatan mengatakan, pekan ini akan mendatangkan 10 juta dosis Pfizer lagi pada bulan Maret.

Saat ini, kasus menunjukkan cenderung turun. Namun dari ingkat kematian masih meningkat. Hampir 2.000 orang telah meninggal karena virus Corona di Jepang bulan ini. Semakin lama ditunda, maka akan jadi masalah politik bagi Kishida.

Baca juga : Omicron Ngamuk, Warga Hong Kong Panic Buying

Atsuo Ito, pengamat politik Jepang mengatakan, negaranya paling tertinggal di belakang negara-negara maju. "Tepat di sebelah kita, Korea Selatan, telah memulai suntikan keempat mereka," tandas Ito.[PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.