Dark/Light Mode

Rusia Serang Ukraina, Perang Dunia Ketiga Di Depan Mata

Stop Ngebom, Rakyat Sengsara

Jumat, 25 Februari 2022 08:25 WIB
Petugas polisi memeriksa daerah itu setelah serangan Rusia di Kyiv Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022. (AP Photo/Emilio Morenatti).
Petugas polisi memeriksa daerah itu setelah serangan Rusia di Kyiv Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022. (AP Photo/Emilio Morenatti).

 Sebelumnya 
Kemarin, beberapa pesawat pengintai seperti Boeing RC-135, dan pesawat E-8 berputar-putar di wilayah udara Polandia untuk memantau pergerakan militer Rusia. Tak hanya itu, Amerika dan sekutunya seperti Jerman, Inggris, dan Prancis, juga terus menambah pasukan darat, laut dan udara.

“Kami meningkatkan kesiapan pasukan kami untuk menanggapi semua kemungkinan,” ujar jajaran duta besar negara anggota NATO dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Associated Press, kemarin.

Baca juga : Tanggapi Hotman Paris, Pengacara Lucas: Kredit Macet Bisa Dipidana Dan Dituntut Ke Pengadilan

Sekjen PBB, Antonio Guterres langsung melakukan pertemuan darurat menanggapi serangan ini. Guterres sempat menyampaikan permohonan terbuka agar Putin menghentikan rencana operasi militernya ke Ukraina.

“Presiden Putin, tolong hentikan gerakan militermu dalam mengambil alih Ukraina. Tolong berdamai, sudah terlalu banyak orang yang meninggal (akibat konflik ini),” pinta Guterres dalam sebuah video singkat.

Baca juga : PLN Terangi Ratusan Rumah Di Desa Terpencil Sulawesi Tenggara

Bagaimana tanggapan Indonesia soal serangan Rusia ke Ukraina? Presiden Jokowi terus menyuarakan pesan perdamaian. Untuk kesekian kalinya, Jokowi meminta persoalan Rusia dan Ukraina diselesaikan melalui jalur diplomatik. “Stop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” kata Jokowi dalam akun Twitternya, kemarin.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah menyampaikan, Indonesia turut prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang dinilai sangat membahayakan keselamatan rakyat dan berdampak pada perdamaian di kawasan. Indonesia, kata dia, meminta agar kedua negara mentaati hukum internasional dan Piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara.

Baca juga : Dibanding Delta, Pasien Omicron Yang Dirawat Di RS Masih Rendah

“Indonesia hingga kini masih mengharapkan agar semua pihak tetap mengedepankan perundingan serta diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai,” kata Faizasyah, kemarin.

Soal perlindungan WNI di Ukraina, Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengungkapkan, 138 WNI yang berada di Ukraina kini dalam keadaan aman. Ia meminta WNI di sana tetap tenang dan waspada dan terus berkomunikasi dengan pihak KBRI. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.