Dark/Light Mode

Soal Serangan Rudal Di Stasiun Kereta Kramatorsk

Milisi DPR: Itu Bentuk Provokasi Ukraina, Tochka-U Tak Dioperasikan Tentara Rusia

Jumat, 8 April 2022 22:08 WIB
Soal Serangan Rudal Di Stasiun Kereta Kramatorsk Milisi DPR: Itu Bentuk Provokasi Ukraina, Tochka-U Tak Dioperasikan Tentara Rusia

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk (DPR) Eduard Basurin angkat bicara soal serangan rudal di stasiun kereta Kramatorsk, di wilayah timur Ukraina yang telah menewaskan 30 orang dan ratusan luka-luka, Jumat (8/4).

Dalam siaran langsung yang ditayangkan stasiun TV Channel One pada Jumat (8/4), Basurin menyebut serangan rudal itu adalah bentuk provokasi tentara Ukraina.

Baca juga : Stasiun Kereta Di Kramatorsk Ukraina Kena Serangan Rudal, 30 Tewas

"Faktanya, Ukraina merencanakan provokasi baru. Pertama, mereka mengumumkan evakuasi dari kota Kramatorsk, Konstantinovka, Artyomovsk dan Slavyansk. Orang-orang pun mulai berkumpul di tempat-tempat itu. Dari mana mereka dapat berangkat dengan cepat. Ini adalah stasiun kereta api. Sebuah peluru terbang masuk. Sekitar 30 orang tewas. Segera setelah itu, mereka membuat klaim di depan kamera TV, bahwa itu dilakukan oleh Rusia. Namun, bukti yang terekam HP dan kamera menyebut, itu adalah sisa-sisa rudal Tochka-U. Kemungkinan besar, itu adalah bom klaster," beber Juru Bicara Milisi DPR itu, seperti dikutip Kantor Berita Rusia TASS, Jumat (8/4).

Provokasinya, rudal itu membawa tulisan dalam bahasa Rusia: ini adalah untuk anak-anak.

Baca juga : 9 Warga Malaysia Yang Dievakuasi Dari Ukraina, Tiba Di Perbatasan Polandia

"Saya tekankan lagi, bahwa rudal taktis Tochka-U tidak beroperasi di republik kita. Maksud saya Donetsk dan Lugansk. Tentara Rusia juga tidak mengoperasikannya," tegas Basurin. 

Secara teknis, kata Basurin, dimungkinkan untuk menemukan lokasi. Dari mana rudal diluncurkan ke stasiun kereta api Kramatorsk.

Baca juga : Komisi IX DPR Minta Pemerintah Perhatikan Harapan Umat Muslim

“Rusia memiliki kemungkinan seperti itu. Sementara kami tidak memiliki peralatan seperti itu. Itu sebabnya, saya percaya bahwa bukti tentang situs peluncuran rudal akan diberikan. Data pengintaian akan menunjukkan, siapa yang langsung berdiri di dekat tombol dan menekan tombol luncur," pungkas Basurin. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.