Dark/Light Mode

China Masuk Solomon, AS, Selandia Baru Dan Australia Panas Dingin

Rabu, 20 April 2022 22:40 WIB
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing, China, 2019. (Foto Reuters)
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan Perdana Menteri China Li Keqiang di Beijing, China, 2019. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat panas dingin setelah China masuk Kepulauan Salomon di Pasifik dilandasi pakta keamanan.

Selasa (19/4), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin hanya mengatakan, kerangka kerja pakta kerangka kerja telah ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Kepulauan Solomon Jeremiah Manele dan Penasihat Negara dan Menlu China Wang Yi. Namun, dia tidak merinci tempat dan waktu penandatanganan itu terjadi.

Baca juga : Sinar Mas Jaga Solidaritas Dan Silaturahmi Ramadan Lewat Bazar Minyak Goreng

"Izinkan saya mengatakan ini lagi. Menteri luar negeri China dan Kepulauan Solomon secara resmi menandatangani perjanjian kerangka kerja antar-pemerintah tentang kerja sama keamanan antara kedua negara tempo hari. Saya tidak mendengar adanya kunjungan Menteri Luar Negeri China ke Kepulauan Solomon," terangnya dilansir Xinhua.

Perdana Menteri (PM) Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare di Parlemen, Rabu (20/4) mengkonfirmasi pakta tersebut telah ditandatangani Menlu kedua negara, namun dia juga tidak memberi rinciannya. Sogavare lebih menekankan, kesepakatan dilakukan dengan mata terbuka tentunya menjunjung tinggi kepentingan nasional Solomon.

Baca juga : Dubes RI Untuk Selandia Baru Gelar Pameran Dan Lokakarya Batik Di Napier

"Biarkan saya meyakinkan orang-orang Kepulauan Solomon bahwa kami membuat perjanjian dengan China dengan mata terbuka lebar dipandu kepentingan nasional kami," kata Sogavare. 

Sogavare mengatakan kepada parlemen bahwa merupakan kehormatan dan hak istimewa untuk mengumumkan bahwa kesepakatan itu telah ditandatangani oleh pejabat di Honiara dan Beijing "beberapa hari yang lalu". Namun dia menolak memberi tahu pemimpin oposisi kapan versi pakta yang ditandatangani itu akan dipublikasikan. Sementara kesepakatan keamanan bilateral dengan Australia diterbitkan beberapa tahun lalu.

Baca juga : Ingatkan Soal Pentingnya Relasi Agama Dan Kebangsaan, PDIP Undang Cak Nun

"Saya meminta semua tetangga, teman, dan mitra kami untuk menghormati kepentingan kedaulatan Kepulauan Solomon dengan jaminan bahwa keputusan itu tidak akan berdampak buruk atau merusak perdamaian dan keharmonisan kawasan kami," ucap Sogavare lagi. 

Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat pun menyuarakan keprihatinan tentang keamanan di Pasifik. Pakta keamanan itu dikhawatirkan akan memicu China mungkin berusaha membangun pangkalan angkatan laut di negara Pasifik itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.