Dark/Light Mode

RI Larang Ekspor CPO Cs, Pengusaha India Teriak, 290.000 Ton Minyak Sawit Terbengkalai

Kamis, 28 April 2022 22:30 WIB
Truk dengan tandan buah segar kelapa sawit diparkir dalam antrian di sebuah pabrik kelapa sawit di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia, 26 April 2022. Gambar diambil dengan drone 26 April 2022. (Reuters/Willy Kurniawan)
Truk dengan tandan buah segar kelapa sawit diparkir dalam antrian di sebuah pabrik kelapa sawit di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia, 26 April 2022. Gambar diambil dengan drone 26 April 2022. (Reuters/Willy Kurniawan)

 Sebelumnya 
Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan domestik dan adalah ironis jika negara ini menghadapi kelangkaan minyak goreng.

Pasar minyak sawit gelisah menjelang larangan tersebut dan Indonesia mengerahkan kapal dan personel Angkatan Laut dalam upaya untuk menggagalkan penyelundupan.

Baca juga : Puan: Larangan Ekspor CPO Harus Mampu Jawab Kelangkaan Migor Dan Stabilkan Harga

Aturan baru itu akan mulai berlaku mulai pukul 00:00 hari Kamis ini (28/4), dan menurut juru bicara Angkatan Laut Julius Widjojono, pihaknya telah diinstruksikan meningkatkan patroli untuk memastikan penerapan aturan ini.

Minyak sawit berjangka di bursa Malaysia melonjak 9,8% pada hari Rabu (27/04), karena beberapa pelaku pasar khawatir eksportir di Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia, tidak bisa mendapatkan produk mereka di atas kapal tepat waktu sebelum larangan dimulai.

Baca juga : Anis Matta Dukung Larangan Ekspor CPO Dan Minyak Goreng

Minyak kedelai berjangka AS melonjak lebih dari 4% ke rekor tertinggi setelah Indonesia memperluas larangan, termasuk memasukkan CPO. 

Sumber industri dan pedagang, yang meminta dirahasiakan identitasnya karena masalah yang sensitif ini mengatakan, mereka terkejut dengan perkembangan terakhir yang diumumkan.

Baca juga : Heroik, Perjuangan WNI Tinggalkan Ukraina Saat Pertempuran Sengit

"Ini gila. Kami membayar harga untuk kebijakan plin-plan Indonesia. Setiap (harga) minyak nabati akan melambung. Mengamankan pasokan minyak nabati apa pun untuk pengiriman bulan Mei adalah sebuah tantangan," kata perusahaan global yang berbasis di New Delhi, dilansir Reuters.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.