Dark/Light Mode

Perang Di Timur Ukraina Makin Sengit, Zelensky Ngaku Kehilangan 60-100 Tentara Per Hari

Rabu, 1 Juni 2022 11:23 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Net)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku kehilangan 60-100 tentara setiap hari, dalam peperangan di wilayah timur Ukraina yang semakin menegangkan.

"Situasi di timur sangat sulit. Kami kehilangan 60 hingga 100 tentara setiap hari. Sekitar 500 orang terluka dalam pertempuran,” kata Zelensky dalam wawancara yang disiarkan Newsmax pada Selasa (31/5), seperti dikutip CNN International

Dalam kesempatan tersebut, Zelensky juga menginformasikan, pengiriman biji-bijian dari negaranya diblokir oleh Rusia di Laut Hitam.

Baca juga : Duta Damai Dunia Maya Sulteng, Amunisi Baru Lawan Propaganda Terorisme

"Ada 22,5 juta ton biji-bijian yang diblokir Rusia," kata Zelensky.

Untuk membuka blokade wilayah ini, Zelensky mengatakan, pihaknya perlu berjuang maksimal. Perlu senjata dengan jangkauan efektif sejauh 120-140 kilometer.

Sekadar catatan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumumkan rencana pengiriman sistem roket baru ke Ukraina, Selasa (31/5).

Baca juga : Perang Rusia Ukraina Masih Berlanjut, Ini Yang Harus Dilakukan Indonesia

Sistem roket ini disebut memiliki kemampuan untuk meluncurkan roket sejauh 80 kilometer. Jauh lebih sedikit dari persenjataan jarak jauh yang diminta Zelensky. Namun, jauh lebih besar dari senjata apa pun yang telah dimiliki Ukraina hingga saat ini. 

Zelensky menekankan, roket tersebut akan digunakan di Ukraina. Bukan di tanah Rusia.

"Saya tahu, beberapa orang di Amerika Serikat atau orang-orang di Gedung Putih menduga, kami akan menggunakannya untuk menyerang Rusia. Tolong dengar ini. Kami tidak berencana menyerang Rusia. Kami tidak tertarik pada Federasi Rusia. Kami tidak berperang di wilayah mereka,” papar Zelensky.

Baca juga : Petani Swadaya Makin Minat Bermitra Dengan Perusahaan Sawit

“Kami berperang di wilayah sendiri. Mereka yang datang ke Ukraina. Kami justru ingin membuka blokir di tempat kami sendiri. Sehingga kami bisa mengakses laut, sumber air, dan masyarakat kami. Untuk itu, kami membutuhkan amunisi yang bisa menjangkau jarak 100 kilometer," pungkasnya. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.