Dark/Light Mode

Ribuan Orang Tewas Akibat Gempa

Dunia Gandengan Tangan Bantu Rakyat Afghanistan

Jumat, 24 Juni 2022 08:05 WIB
Seorang kakek terlihat terpaku, menatap pilu reruntuhan bangunan akibat gempa di wilayah Paktia, Afghanistan.(Getty Images/Sardar Shafaq)
Seorang kakek terlihat terpaku, menatap pilu reruntuhan bangunan akibat gempa di wilayah Paktia, Afghanistan.(Getty Images/Sardar Shafaq)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Wakil Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan pengiriman bantuan.

“Pemerintah Jepang sedang berkoordinasi untuk memberikan bantuan sesegera mungkin,” ujar Kihara dalam pernyataan resminya dikutip Strait Times, Kamis.

Baca juga : RS Afghanistan Ada Yang Hanya Punya 5 Tempat Tidur

Bulan Sabit Merah Afghanistan, bersama dengan Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), telah memobilisasi anggota membantu para korban gempa.

Gempa bumi ini terjadi di saat Afghanistan berusaha mengatasi krisis ekonomi parah setelah Taliban kembali mengambil alih pemerintahan negara itu dari AS tahun lalu.Provinsi Khost dan Paktia adalah wilayah paling parah terdampak gempa.

Baca juga : Indonesia Care Galang Kepedulian Gempa Afganistan

Menurut badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) gempa bumi Magnitudo 5,9 (sebelumnya disebut M 6,1) itu terjadi sekitar 44 km dari kota Khost, tenggara Afghanistan, di kedalaman 51 km. Gempa bumi tersebut merupakan yang terdahsyat dalam 20 tahun terakhir. Akibat musibah ini, sedikitnya 1.000 tewas dan 1.500 lainnya luka-luka.

Tim penyelamat di Afghanistan, berlomba dengan waktu untuk mengevakuasi korban gempa yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.

Baca juga : Kurangi Transaksi Non Tunai, Bank Mandiri Gandeng Bank Banten

“Warga terus menggali lubang demi lubang. Kondisinya sudah seperti liang lahat,” ujar Kepala Informasi dan Kebudayaan Patika Mohammad Amin Huzaifa dikutip Strait Times, kemarin.

“Masih banyak sekali yang terjebak di reruntuhan. Kami tidak tahu bisa menyelamatkan berapa nyawa,” ujarnya terdengar khawatir.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.