Dark/Light Mode

Hasil Investigasi: Penembak Shinzo Abe, Awalnya Mau Nyerang Pemimpin Kelompok Agama

Sabtu, 9 Juli 2022 10:10 WIB
Tetsuya Yamagami (kanan) saat hendak diamankan polisi, usai menembak mantan PM Jepang Shinzo Abe di Prefektur Nara, Jumat (8/7). (Foto: Kyodo)
Tetsuya Yamagami (kanan) saat hendak diamankan polisi, usai menembak mantan PM Jepang Shinzo Abe di Prefektur Nara, Jumat (8/7). (Foto: Kyodo)

 Sebelumnya 
Kekerasan Senjata 

Insiden kekerasan senjata, terhitung jarang terjadi di Jepang. Aksi kekerasan politik, bahkan nyaris tak pernah terdengar.

Baca juga : SBY: Shinzo Abe Pemimpin Hebat

Pada tahun 2014, Jepang hanya melaporkan enam kasus kematian akibat penyalahgunaan senjata api. Bandingkan dengan 33.599 kasus di Amerika Serikat, pada tahun yang sama.

Pada tahun 2021, Badan Kepolisian Jepang mencatat 10 kasus penembakan, yang mengakibatkan satu orang tewas dan empat luka-luka.

Baca juga : Asah Mesin, Singo Edan Mau Lawan Tim Debutan Rans Cilegon

Aturan penggunaan senjata api di Negeri Sakura, sejauh ini terbilang sangat ketat. Orang harus menjalani ujian ketat dan tes kesehatan mental untuk membeli senjata. Itu pun hanya jenis shotgun dan air rifles yang dibolehkan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.