Dark/Light Mode

Termasuk HIMARS Dan Drone Phoenix Ghost

Lagi, Amerika Kirim Bantuan Militer Untuk Ukraina, Nilainya Rp 4,04 Triliun

Sabtu, 23 Juli 2022 11:12 WIB
Ilustrasi sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) (Foto: Net)
Ilustrasi sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gedung Putih mengumumkan pengiriman bantuan militer tambahan senilai 270 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 4,04 triliun untuk Ukraina. Sebagai bekal menghadapi agresi Rusia, yang telah berlangsung sejak 24 Februari lalu.

Sehingga, total bantuan militer yang diberikan AS untuk mempersenjatai Ukraina, telah mencapai 8,2 miliar dolar AS atau Rp 122,79 triliun.

Di luar itu, pemerintahan Joe Biden juga menyumbang 40 miliar dolar AS atau Rp 598,99 triliun untuk bantuan ekonomi dan keamanan Ukraina. Angka tersebut telah disetujui Kongres pada Mei silam.

Baca juga : Amerika Kirim Bantuan Senjata Lagi Untuk Ukraina, Nilainya Rp 2,17 Triliun

Paket bantuan baru yang mencakup empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS), memungkinkan Kiev untuk memperoleh hingga 580 drone Phoenix Ghost. Termasuk, 36 ribu butir amunisi artileri dan amunisi tambahan untuk HIMARS.

"Dua sistem senjata penting ini memungkinkan Ukraina untuk tetap berperang, meskipun ada supremasi artileri Rusia," kata Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby seperti dikutip The Associated Press, Jumat (22/7).

"Presiden Joe Biden telah menegaskan, kami akan terus mendukung pemerintah Ukraina dan rakyatnya,.selama diperlukan," tegas Kirby.

Baca juga : Rusia Protes Pengiriman Bantuan Militer Tambahan Untuk Ukraina, Amerika Cuek Bebek

Sejauh ini, pasukan Ukraina telah menggunakan peluncur roket dan drone taktis bikinan AS, untuk berperang melawan Rusia.

Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu dilaporkan mengalami kerugian besar, baik dalam hal pasukan ataupun peralatan, karena pasukan Ukraina telah dilengkapi dengan senjata yang presisi dari AS dan sekutu Barat lainnya.

Rabu (20/7) lalu, Direktur Intelijen AS (CIA) William Burns mengatakan, pihaknya memperkirakan sekitar 15 ribu pasukan Rusia telah tewas dalam invasi ke Ukraina.

Baca juga : Amerika Kirim Bantuan Militer Baru Untuk Ukraina, Totalnya Rp 11,42 Triliun

Jumlah korban tewas itu nyaris setara dengan kerugian militer Uni Soviet, dalam perang tahun 1980-an di Afghanistan, yang berlangsung hampir satu dekade. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.