Dark/Light Mode

Mau Kirim Tentara Ke Hong Kong, China Marah Ke Pendemo

Kamis, 25 Juli 2019 12:03 WIB
Tentara Pembebasan Rakyat China latihan di barak Ngong Shuen Chau, Hong Kong. (Foto Telegraph)
Tentara Pembebasan Rakyat China latihan di barak Ngong Shuen Chau, Hong Kong. (Foto Telegraph)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kesabaran pemerintah China terhadap para pendemo anti RUU Ekstradisi di Hong Kong sepertinya sudah habis. Negeri Komunis itu pun berencana mengirim tentara untuk mengendalikan kondisi Hong Kong. China sangat marah ke pen- demo yang sudah merusak kantor pemerintahan.

Rencana pengiriman tentara tersebut diungkapkan juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian. Menurut dia, perusakan kantor perwakilan permerintah pusat di Hong Kong merupakan pelanggaran prinsip “satu negara, dua sistem”.

“Kami dengan cermat mengikuti perkembangan di Hong Kong, terutama serangan kekerasan terhadap kantor perwakilan pemerintah pusat oleh orang-orang radikal pada 21 Juli,” kata Wu seperti dikutip dari South China Morning Post, kemarin.

Baca juga : Kumpul Disatu Forum, Direktur Keuangan Jangan Cuma Jadi Penonton

Menurut dia, beberapa perilaku para pendemo yang menantang otoritas pemerintah pusat dan prinsip ‘satu negara, dua sistem’ sudah tidak bisa ditoleransi. Menurut Wu, tentara China punya dasar yang kuat untuk turun ke Hong Kong. Yakni Pasal 14 Undang-Undang Pangkalan Militer (garrison law). Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa pemerintah kota, yakni Hong Kong dapat menerima bantuan dari pemerintah pusat, dalam hal ini China, untuk menjaga ketertiban umum dan bantuan bencana.

Namun, Wu tak menjelaskan lebih lanjut terkait hal tersebut. Akan tetapi, jika merujuk laporan Asia Times, ada sekitar 1.500 tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengadakan latihan untuk penanganan demonstrasi skala besar. Senada, dalam laporan Straits Times menyebut, grup Tentara ke-74 PLA sempat mengumumkan latihan itu ke Weibo. Namun, belakangan dihapus. Dalam unggahan tersebut, disampaikan bahwa unit itu baru-baru ini menggelar latihan di dekat kota Zhanjiang, provinsi Guangdong selatan, negara yang berbatasan langsung dengan Hong Kong.

Meskipun tidak diketahui secara jelas kapan hari dan tanggal latihan militer China itu digelar. Namun, yang pasti unggahan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Hong Kong, usai massa terus berunjuk rasa setelah RUU Ekstradisi dicabut.

Baca juga : Sandi ke Para Pendukung: Jangan Marah Sama Prabowo dan Saya

Asal tahu saja, ini adalah pertama kalinya Beijing secara terbuka menyampaikan kemungkinan pengerahan PLA untuk menangani kerusuhan di Hong Kong. PLA telah mempertahankan garnisun di Hong Kong sejak bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke China pada 1997. Akan tetapi, pasukannya tidak menonjolkan diri dan jarang terlihat berseragam di depan umum.

Pemerintah Hong Kong sempat membantah desas-desus bahwa tentara China akan ditempatkan di Hong Kong khususnya di luar gedung-gedung tertentu seperti kantor penghubung dan gedung Dewan Legislatif.

“Klaim itu sama sekali tidak berdasar,” kata otoritas Hong Kong, dilansir Channel News Asia, pada Selasa lalu.

Baca juga : Waskita Bakal Jual 2 Ruas Tol Trans Jawa Tahun Ini

Dalam beberapa pekan terakhir, Hong Kong jatuh dalam krisis terburuk setelah jutaan pengunjuk rasa memenuhi jalanan dan bentrok dengan polisi. Para demonstran terpicu oleh usulan peraturan yang mengizinkan adanya ekstradisi ke China. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.